Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Handoyo
Jenkins mengatakan, pasca Brexit Inggris akan tetap berkomitmen pada isu-isu penting saat ini dan akan terus memainkan peran dalam menjamin perdamaian dunia yang lebih baik, lebih adil dan lebih aman untuk masa depan.
Misalnya terkait perubahan iklim, Jenkins menyebutkan pemerintah Inggris akan mendorong dunia untuk berpartisipasi dalam mengatasi perubahan iklim untuk mencapai nihil emisi karbon pada tahun 2050.
Baca Juga: Ini negara-negara yang bersiap dan sudah mengevakuasi warganya dari China
Apalagi, pada tahun ini bersama Italia, Inggris menjadi tuan rumah konferensi perubahan iklim atau The 26th session of the Conference of the Parties (COP 26) yang akan diselenggarakan pada 9 - 19 November 2020 di Glasgow, United Kingdom (Britania Raya).
"COP 26 untuk mendorong upaya internasional dalam mengatasi perubahan iklim. Kami berharap Indonesia akan bergabung dengan kami dalam upaya global untuk menyelamatkan planet kita untuk generasi mendatang," ucap dia.
Lebih lanjut, Jenkins mengklaim, Inggris merupakan satu-satunya negara dari lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang menghabiskan 0,7% dari PDB untuk bantuan pembangunan dan menghabiskan 2% dari PDB untuk pertahanan dan keamanan secara kolektif. "Ini adalah langkah yang tepat untuk dilakukan," tutur Jenkins.
Sebagai informasi, pada 31 Januari pukul 23.00 malam waktu Inggris, Inggris akan keluar dari Uni Eropa. Hal ini merupakan hasil referendum Brexit pada 2016 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News