Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Komisi VI DPR akhirnya menyetujui usulan penambahan anggaran di Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tahun 2011 mendatang. Nantinya, Komisi VI DPR bakal mengusulkan tambahan dana tersebut ke rapat pembahasan di Badan Anggaran DPR.
Persetujuan tersebut merupakan hasil kesimpulan rapat kerja antara Komisi VI DPR dengan Kemenperin, Senin (20/9). Komisi VI DPR mengatakan penambahan anggaran tersebut penting untuk revitalisasi industri dalam negeri terutama revitalisasi industri gula, tekstil, serta peningkatan daya saing industri dalam negeri.
DPR menganggap, peningkatan dana tersebut penting untuk mencapai target-target perindustrian, seperti swasembada gula 2014. "Kami akan memperjuangkan agar usulan itu bisa disetujui di Badan Anggaran," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Agus Hermanto, Senin (20/9).
Nilai usulan tambahan dana tersebut mencapai Rp 1,24 triliun. Selain itu, Komisi VI DPR juga menyetujui pagu sementara Rp 2,19 triliun. Dengan demikian, dana yang bakal dibahas di Badan Anggaran nanti mencapai Rp 3,43 triliun.
Tapi, Nyoman Damantra, anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan mengingatkan, persetujuan ini belum final. Sebab, Badan Anggaran bisa menolak keputusan tersebut. Makanya, ia meminta Kemenperin menyiapkan strategi cadangan. "Harus ada plan B, bila tambahan dana itu ditolak," kata Nyoman.
Wakil Menteri Perindustrian Alex S.W. Retraubun, mengaku akan menyiapkan rencana terburuk. Namun, ia berharap, permintaan tambahan anggaran itu tetap disetujui. "Sebab, program revitalisasi industri dan peningkatan daya saing industri dalam negeri bisa kurang optimal," kata Alex.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
