Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
SEMARANG. Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis mempertanyakan pemotongan anggaran Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sekitar 40%. Dia khawatir, pemangkasan anggaran itu berpengaruh terhadap kinerja lembaga pemantau cuaca itu.
"Banyak anggaran pemeliharaan di BMKG yang dipotong sampai 40%," kata Fary saat memimpin kunjungan kerja Komisi V DPR ke Basarnas Kantor SAR Semarang, Selasa (4/7).
Menurut dia, hal tersebut akan memberatkan kinerja BMKG. Dia bilang, DPR telah mengingatkan pemerintah tentang risiko dari pemotongan anggaran itu.
"Jangan sampai instrumen cuaca kita dikorbankan," katanya.
Terkait helikopter Basarnas yang jatuh di Temanggung, Fary meminta berbagai pihak tidak buru-buru mengambil kesimpulan. Tetap, menunggu investigasi lengkap dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"Heli dalam kondisi baik, cuaca juga mendukung. Kita tunggu hasil investigasi KNKT," katanya.
Sebelumnya, helikopter jenis Dauphin milik Basarnas dilaporkan terjatuh di Kabupaten Temanggung.
Heli berwarna orange tersebut disiagakan di pintu keluar tol Gringsing, Kabupaten Batang, selama arus mudik dan balik Lebaran.
Heli tersebut rencananya bertolak ke Banjarnegara untuk membantu proses evakuasi letusan Kawah Sileri di kawasan Dieng.
Adapun delapan korban tewas dalam kejadian itu masing-masing kru heli Kapten Laut Haryanto, Kapten Laut Lu Solihin, Serka Hari Marsono, Peltu Budi Santoso, serta empat anggota Basarnas Maulana Affandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, serta Catur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News