kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

DPR: Penembakan di Papua bukan ulah asing


Selasa, 12 Juni 2012 / 17:50 WIB
DPR: Penembakan di Papua bukan ulah asing
ILUSTRASI. Periksa harga mobil bekas Daihatsu Terios terkini yang bersahabat per Mei 2021


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Peristiwa penembakan beruntun yang mengakibatkan korban dari masyarakat sipil, warga negara asing, serta aparat keamanan di Papua, sudah sangat meresahkan. Dalam dua bulan terakhir, sedikitnya telah terjadi tujuh kali tindak kekerasan bersenjata di beberapa wilayah Papua.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso meminta aparat keamanan untuk secepatnya menindak pelaku aksi kekerasan bersenjata. Terlebih jika pelaku aksi kekerasan tersebut adalah Operasi Papua Merdeka (OPM).

"Kalau benar yang melakukan adalah OPM, maka aparat jangan ragu-ragu dan harus menindak siapapun, karena nyata-nyata telah membuat onar," tutur Priyo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (12/6).

Meski begitu, Priyo membantah adanya campur tangan asing dalam peristiwa kekerasan bersenjata ini. Pasalnya, warga negara asing asal Spanyol yang tinggal di Jerman turut menjadi korban penembakan yang tidak beralasan. "Saya tidak meyakini tangan-tangan asing diperistiwa ini. Karena ada warga asing yang menjadi korban di sana," tandasnya.

Oleh karena itu, lanjut Priyo, DPR akan meminta pemerintah dan lembaga kepolisian untuk mengevaluasi kinerja Kepala Kepolisian Daerah Papua. Sebab, tidak ada langkah antisipatif dalam peristiwa ini. Dia juga mengaku kecewa atas kinerja intelejen, karena butuh waktu yang cukup lama dalam mengusut kasus penembakan ini.

"Saya kecewa karena intelijen tidak bisa mengusut sebab terjadinya peristiwa ini secara menyeluruh. Korban masyarakat sipil pun dipilih secara seporadis," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×