kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.285   5,00   0,03%
  • IDX 7.549   58,54   0,78%
  • KOMPAS100 1.074   11,78   1,11%
  • LQ45 797   1,67   0,21%
  • ISSI 255   1,37   0,54%
  • IDX30 411   0,99   0,24%
  • IDXHIDIV20 469   -0,57   -0,12%
  • IDX80 120   0,13   0,11%
  • IDXV30 124   -0,14   -0,11%
  • IDXQ30 131   -0,05   -0,04%

DPR minta tarif kereta ekonomi AC khusus


Kamis, 28 Maret 2013 / 14:07 WIB
DPR minta tarif kereta ekonomi AC khusus
ILUSTRASI. Karyawan memperlihatkan emas logam mulia di Jakarta, Rabu (18/8). Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menguat pada Rabu (18/8). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/08/2021.


Reporter: RR Putri Werdiningsih |

JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) sudah resmi menunda penghapusan Kereta Rel Listrik (KRL) Ekonomi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) hingga Juni 2013 nanti. Menanggapi hal tersebut anggota komisi V DPR RI Arwani  Thomafi meminta pemerintah menyiapkan formulasi tarif khusus bagi warga miskin.

“Pemerintah harus mencari formulasi yang tepat bagi warga miskin pengguna KRL Ekonomi,” kata Arwani dalam rilisnya, Kamis (28/3).

Menurutnya jika nanti pada akhirnya KRL Ekonomi akan dihapuskan menjadi kereta listrik AC, sebaiknya ada tarif tersendiri bagi warga miskin. Bahkan Arwani juga meminta ongkos yang harus dibayar itu setara dengan taril KRL Ekonomi yaitu pada kisaran Rp 1.500 – Rp 2.000. Ia pun mencontohkan pemberian tarif khusus itu salah satunya bisa dilakukan dengan mekanisme menunjukkan kartu miskin.

“PT KAI dan Kementerian Perhubungan harus segera mengajak duduk bersama para kepala daerah atau pihak terkait yang menjadi titik berangkat kereta yakni Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang dan Tangerang Selatan terkait data warga miskin,” urainya.

Lanjut Arwani setelah formulasi ini tersusun dengan baik baru PT KAI dapat memulai sosialisasi pelaksanaan di lapangan. Kata dia, selama formulasi tersebut belum siap untuk dilaksanakan di lapangan sebaiknya penghapusan KRL Ekonomi jangan dilakukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×