kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.260   50,00   0,31%
  • IDX 6.928   30,28   0,44%
  • KOMPAS100 1.008   6,44   0,64%
  • LQ45 773   2,07   0,27%
  • ISSI 227   2,98   1,33%
  • IDX30 399   1,47   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   0,59   0,13%
  • IDX80 113   0,62   0,55%
  • IDXV30 114   1,38   1,22%
  • IDXQ30 129   0,27   0,21%

DPR kritik kinerja polisi soal pengamanan PN Jaksel


Kamis, 30 September 2010 / 11:39 WIB
DPR kritik kinerja polisi soal pengamanan PN Jaksel


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Edy Can

JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengkritik kinerja polisi saat mengamankan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Anggota parlemen mengatakan seharusnya polisi bisa mencegah terjadinya bentrokan antara dua kelompok massa tersebut kemarin (29/9).

Wakil Ketua Komisi III DPR Fachri Hamzah mengaku heran dengan kinerja polisi dalam menghadapi bentrokan yang menurutnya preman tidak sebagus ketika memberantas teroris. "Ada semacam pembiaran yang dilakukan oleh aparat polisi," ujar Fachri, Kamis (30/9).

Menurutnya, polisi harus juga memprioritaskan pemberantasan preman yang ada di Jakarta. "Jangan cuma gagah-gagahan nangkap teroris saja," pungkas politisi PKS ini.

Wakil Ketua DPR Promono Anung juga menduga latarbelakang bentrokan dua kelompok ini juga karena ada kekuatan besar yang menggerakan kejadian ini. Makanya, ia berharap polisi bisa menindak tegas para pelaku bentrokan ini. "Bukan hanya para pelaku lapangan saja pihak-pihak yang menggerakan kelompok ini juga harus diusut tuntas," tegasnya.

Kedua anggota DPR ini juga sepakat jika memberantas kelompok-kelompok preman ini menjadi tugas dari Kapolri baru. Kemarin, bentrokan terjadi antar dua kelompok masyarakat di Jalan Ampera, Jakarta Selatan atau persis di depan gedung PN Jakarta Selatan. Akibat dari bentrokan ini tiga orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×