Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Edy Can
JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengkritik kinerja polisi saat mengamankan sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Anggota parlemen mengatakan seharusnya polisi bisa mencegah terjadinya bentrokan antara dua kelompok massa tersebut kemarin (29/9).
Wakil Ketua Komisi III DPR Fachri Hamzah mengaku heran dengan kinerja polisi dalam menghadapi bentrokan yang menurutnya preman tidak sebagus ketika memberantas teroris. "Ada semacam pembiaran yang dilakukan oleh aparat polisi," ujar Fachri, Kamis (30/9).
Menurutnya, polisi harus juga memprioritaskan pemberantasan preman yang ada di Jakarta. "Jangan cuma gagah-gagahan nangkap teroris saja," pungkas politisi PKS ini.
Wakil Ketua DPR Promono Anung juga menduga latarbelakang bentrokan dua kelompok ini juga karena ada kekuatan besar yang menggerakan kejadian ini. Makanya, ia berharap polisi bisa menindak tegas para pelaku bentrokan ini. "Bukan hanya para pelaku lapangan saja pihak-pihak yang menggerakan kelompok ini juga harus diusut tuntas," tegasnya.
Kedua anggota DPR ini juga sepakat jika memberantas kelompok-kelompok preman ini menjadi tugas dari Kapolri baru. Kemarin, bentrokan terjadi antar dua kelompok masyarakat di Jalan Ampera, Jakarta Selatan atau persis di depan gedung PN Jakarta Selatan. Akibat dari bentrokan ini tiga orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News