Reporter: Petrus Dabu | Editor: Edy Can
JAKARTA. DPR menggugat keikutsertaan Amdocs dalam tender Customer Relationship Management (CRM) PT Telkomsel. Sebab, anggota DPR khawatir dengan data informasi nasional bocor mengingat Amdocs adalah perusahaan yang berbasis di Israel.
Anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ecky Awal Muharram mengatakan, Kedutaan Besar Amerika Serikat telah mengklarifikasi bahwa Amdocs Inc adalah anak perusahaan Amdocs Ltd yang berada di Ra'anana, Israel. "Karena itu, Telkomsel harus menggugurkan keikutsertaan Amdocs,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Rabu (18/5).
Amdocs telah memenangkan tender Telkomsel untuk pengadaan perangkat penagihan (billing system) senilai Rp 1,2 triliun. Telkomsel berkilah keikutsertaan Amdocs hanya dalam tender billing system ini. Faktanya, Amdocs juga ambil bagian dalam tender CRM senilai Rp 1,8 triliun.
Menurut Ecky, pengelolaan CRM tidak bisa begitu saja diserahkan kepada perusahaan asing tanpa mekanisme pengawasan yang jelas. Dia berdalih, CRM berkaitan dengan data pelanggan Telkomsel yang mencapai 100 juta pelanggan dari berbagai kalangan, mulai dari tingkat pejabat pengambil keputusan sampai pelaku bisnis. “Apalagi jika Israel memiliki akses untuk melakukan pemetaan profil pelanggan Telkomsel dan riwayat komunikasi mereka. Ini sangat berbahaya” ungkapnya.
Menurutnya, siapapun pemenang tender CRM Telkomsel berpotensi untuk membocorkan data kepada pihak asing karena lemahnya kontrol pemerintah, apalagi Israel yang seringkali melanggar Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). “Telkomsel ini terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia, masa kita serahkan datanya kepada Israel yang jelas-jelas tidak menghargai komunitas internasional,”uajrnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News