kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   9,00   0,05%
  • IDX 6.268   13,68   0,22%
  • KOMPAS100 894   2,33   0,26%
  • LQ45 705   -2,31   -0,33%
  • ISSI 194   1,19   0,62%
  • IDX30 371   -1,92   -0,52%
  • IDXHIDIV20 448   -2,97   -0,66%
  • IDX80 101   0,12   0,12%
  • IDXV30 106   0,39   0,37%
  • IDXQ30 122   -1,33   -1,08%

DPR desak Pertamina jelaskan tender impor minyak


Rabu, 28 Januari 2015 / 18:31 WIB
DPR desak Pertamina jelaskan tender impor minyak


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Anggota Komisi VII DPR RI Iskan Qolba Lubis mengingatkan Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina yang dipimpin Daniel Purba agar transparan dalam semua tender impor minyak mentah ke Indonesia.

"ISC yang juga unit dari Pertamina sebagai corporat publik kami ingatkan supaya mengedepankan transparansi dalam tender pengadaan minyak ini. Jangan ditutup-tutupi," kata Iskan Qolba Lubis kepada wartawan, di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (28/1).

Peringatan itu disampaikan Iskan terkait tender minyak yang dilakukan ISC Pertamina untuk periode April 2015 terkait pemenuhan kilang pengolahan minyak. Namun dilakukan sangat tidak transparan, bahkan cenderung ditutupi.

Diketahui, sampai saat ini pemenang tender belum pernah diumumkan Pertamina, namun minyak impor dari Sonangol EP dikabarkan sudah mulai bergerak ke Jakarta.

Lebih lanjut dikatakan Iskan, ISC Pertamina harus melaksanakan undang-undang dan standar operasional yang berlaku di Indonesia. Ditegaskannya pula, kalau memang ada pihak yang dirugikan dalam tender tersebut, maka DPR menunggu laporannya dan segera ditindaklanjuti di Komisi VII DPR untuk memanggil ISC Pertamina.

"Kami tunggu laporan masyarakat terkait tidak transparannya ISC Pertamina, setelah itu kami segera menindaklanjutinya," ujar Iskan.

Untuk diketahui, ISC Pertamina sudah menggelar tender pengadaan impor "Crude Oil" pada Kamis (22/1) lalu. Namun diduga ada conflict of Interest dari pihak-pihak yang berusaha memenuhi pesanan untuk memenangkan perusahaan tertentu, meski penawarannya jauh diatas rata-rata. (Wahyu Aji)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×