kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

DPR akan bawa kasus inefisiensi PLN ke KPK


Senin, 21 Januari 2013 / 12:12 WIB
DPR akan bawa kasus inefisiensi PLN ke KPK
ILUSTRASI. terminal gas milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Edy Can

JAKARTA. Panitia Kerja Hulu Listrik DPR menggertak mantan Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan. Anggota DPR mengancam membawa masalah inefisiensi penggunaan anggaran Rp 37,6 triliun di PLN ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketua Panitia Kerja Hulu Listrik DPR  Effendi Simbolon mengatakan, pemborosan anggaran PLN ini terjadi saat Dahlan menjabat sebagai Direktur Utama PLN. "Kami akan lakukan verifikasi. Kalau ini clear, kami melanjutkan ke KPK," ucapnya, Senin (21/1).

Komisi VII DPR sendiri telah meminta BPK melakukan audit investigasi atas pemborosan anggaran PLN ini. Efffendi berharap, lembaga auditor negara itu bekerja secara jujur dan proporsional.

Sejatinya, Komisi VII DPR sudah meminta Dahlan menjelaskan soal pemborosan itu. Namun, dari empat kali pemanggilan, Dahlan tidak pernah hadir.

Effendi mengaku akan terus memanggil Dahlan hingga dia datang. "Sampai tidak ada alasan lagi untuk tidak datang," katanya.

Seperti diketahui Dahlan telah beberapa kali diundang Komisi VII DPR untuk melakukan klarifikasi tentang inefisiensi di PLN saat dirinya menjabat sebagai Dirut PT PLN. Hari ini Senin (21/1), Dahlan kembali tidak hadir karena menghadiri acara PT Berdikari di Sidrap, Sulawesi Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×