kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

DPR: Ada persekongkolan dalam mega skandal Asuransi Jiwasraya


Senin, 10 Februari 2020 / 17:45 WIB
DPR: Ada persekongkolan dalam mega skandal Asuransi Jiwasraya
ILUSTRASI. Warga melintas di depan kantor Pusat Asuransi Jiwasraya Jakarta, Selasa (15/1). Untuk mengatasi masalah lukuiditas di Jiasraya pemerintah akan mengundang BUMN dan investor asing masuk menjadi pemegang saham di Jiwasraya./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menduga ada persekongkolan dalam kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya. Kesimpulan ini diperoleh pasca para anggota parlemen mendengarkan keterangan dari para pejajabat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Lantas seperti apa penjelasan KSEI? Direktur Utama KSEI Uriep Budhi menyatakan, produk reksadana saham yang diterbitkan oleh manajer investasi seolah-olah disiapkan khusus untuk investasi Jiwasraya. Reksadana ini diisi oleh saham-saham tertentu.
 

“Jika Bapak menanyakan persekongkolan, kami tidak tahu persis. Tapi, kalau dibaca dari hasil manajer investasi yang mempunyai izin, isinya itu produknya seperti tailor-made untuk Jiwasraya,"ujar Uriep, Senin (10/2). Padahal, umumnya, reksadana saham terbuka dan dimiliki banyak investor.

Yang menarik, perusahaan asuransi jiwa tertua milik negara ini memiliki mayoritas dana kelolaan produk reksadana saham tailor made itu.  Uriep mengatakan, produk reksadana jenisnya adalah open end  alias reksadana terbuka.  Hanya data KSEI menyebutkan, dari nilai dana kelolaan atau asset under management mayorias  digenggam Jiwasraya yakni dengan kepemilikan 70 persen-90%.
 

Wakil Ketua Komisi XI Amir Uskara  menilai dari penjelasan Uriep ini adalah  indikasi konspirasi dalam kasus Jiwasraya. "Saya kira kami sepakat (dugaan konspirasi)," ucapnya.Anggota Komisi XI Mukhamad Misbakhun melihat, dengan profil seperti itu, ia menduga  praktik ini merupakan konspirasi manajemen Jiwasraya dengan manajer investasi. “Prodiuk ini dibuat khusus untuk Jiwasraya karena tailor made. Jadi jawabannya, ini konspirasi,” ujar Misbakhun, Senin (10/2). " tegasnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×