kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dorong Porses Pemulihan, BI Fokus Pada Stabilitas Sistem Keuangan


Senin, 13 Juni 2022 / 13:41 WIB
Dorong Porses Pemulihan, BI Fokus Pada Stabilitas Sistem Keuangan
ILUSTRASI. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, dalam mendorong proses pemulihan ekonomi, kebijakan moneter Bank Indoensia (BI) akan lebih difokuskan pada stabilitas atau profitabilitas sistem keuangan.

Menurutnya kedua fokus tersebut juga dilakukan untuk memperkuat kebijakan stabilisasi rupiah sejalan dengan mekanisme fundamental dan pasar keuangan.

Dia juga memperkirakan nilai rupiah akan tetap stabil seiring dengan kokohnya fundamental ekonomi Indonesia tersebut.

“Namun kebijakan ini akan dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu proses pemulihan ekonomi nasional,” tutur Destry dalam seminar internasional bertajuk Best Practices and Lessons Learnt on LIBOR Transition in Developing a Robust and Credible Reference Rate  Senin (13/6).

Baca Juga: Wamenkeu: Stabilitas Sektor Keuangan Jadi Salah Satu Kunci Pemulihan Ekonomi

Selain itu, menurutnya BI juga akan terus menjaga kebijakan makroprudensial untuk mencegah dan mengurangi risiko sistemik, meningkatkan efisiensi sistem keuangan, menjaga stabilitas sistem keuangan, serta mendukung stabilitas moneter dan stabilitas sistem pembayaran.

Kemudian, BI juga akan selalu berkoordinasi dengan otoritas lain untuk menciptakan sinergi antar kebijakan bank sentral.

Ke depan, Destry juga optimistis ekonomi akan jauh lebih baik lagi. Hal ini juga didorong dengan adanya permintaan domestik neraca pembayaran yang tetap solid, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal ke depannya.

Selain itu, transaksi berjalan juga mengalami defisit dan berkelanjutan untuk pertukaran pasokan dari sektor korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×