kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Doni Monardo: Perlu sosialisasi bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir


Selasa, 23 Juni 2020 / 20:10 WIB
Doni Monardo: Perlu sosialisasi bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir
ILUSTRASI. Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Memasuki era new normal saat ini bukan berarti bahwa pandemi virus Corona atau Covid-19 sudah berakhir. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebutkan bahwa masih perlu adanya sosialisasi akan pandemi ini.

Ia menambahkan bahwa perlu juga sosialisasi akan beberapa istilah asing yang muncul selama pandemi Covid-19. Selain bagaimana cara pencegahan, bagaimana proses transmisi, hingga protokol kesehatan yang benar.

Baca Juga: Penumpang KRL melonjak, KCI minta pengusaha terapkan shift kerja

"Menggunakan istilah-istilah asing kami mengajak semua komponen masyarakat di seluruh daerah untuk bisa menjelaskan tentang Covid-19 dengan menggunakan bahasa lokal bahkan menggunakan bahasa daerah saat, apa itu physical distancing, social distancing bahkan sekarang apa itu new normal," jelas Doni saat Raker bersama Komisi Vlll DPR RI pada Selasa (23/6).

Doni bahkan menyampaikan bahwa ada masyarakat yang mengartikan new normal sebagai kondisi yang sudah berjalan normal, atau dalam artian pandemi sudah berakhir.

"Bahwa sampai hari ini pandemi belum berakhir itu yang senantiasa yang harus kita kampanyekan. Setiap detik setiap saat menyampaikan pesan kepada masyarakat untuk taat pada protokol kesehatan," imbuhnya.

Baca Juga: Ini sejumlah syarat terbaru naik pesawat udara

Walaupun pemerintah telah memberikan kelonggaran di beberapa bidang tetapi Doni menekankan bahwa pemerintah terutama Presiden selalu mengatakan bahwa semua langkah harus dengan kehati-hatian. Semuanya diawali dengan prakondisi, edukasi dan sosialisasi serta simulasi.

Doni menegaskan tidak boleh ada daerah yang langsung melakukan aktivitasnya tanpa melalui prakondisi.

Baca Juga: Cerita Bu Risma mengapa kasus virus corona di Surabaya bisa menurun

"Termasuk bagaimana pimpinan daerah harus berkoordinasi dengan komponen-komponen yang ada agar setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pimpinan daerah mendapatkan dukungan dari masyarakat, kolaborasi seluruh komponen di daerah akan sangat menentukan keberhasilan kita untuk menekan laju covid-19," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×