kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Dokter anak penggali kubur kuliah S3 di Jepang


Rabu, 06 September 2017 / 06:30 WIB
Dokter anak penggali kubur kuliah S3 di Jepang


Sumber: TribunNews.com | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - Meski hidup dengan kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Mukhammad Sunardi mampu mewujudkan cita-cita menjadi dokter
Anak penggali kubur ini tidak hanya berprofesi sebagai dokter, namun juga akan melanjutkan studi doktoral di Kobe University Japan September mendatang.

Di hadapan ratusan pelajar SMA Negeri 1 Pegandon, Sunardi menceritakan saat duduk di bangku SD, Sunardi sudah mempunyai vita-cita menjadi dokter namun dia tidak pernah mengungkapkan keinginan pada keluarga.

"Saya sadar ayah saya hanya penggali kuburan dan ibu berjualan intip di pasar jadi tidak mau kasih tahu takut jadi beban pikeran, cukup niat yang kuat dalam hati, " ujarnya, Senin (4/9/2017).

Karena keterbatasan biaya disertai niat yang bulat, Sunardi selalu mendapatkan beasiswa, mulai Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai pendidikan tinggi di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. 

Bahkan, kini melalui program kerjasama U to U (University to University), ia mampu meraih beasiswa S3 di Kobe University

Anak ketujuh dari delalapan bersaudara pasangan dari orangtua M Jazuli dan Masrofah ini membeberkan, selama kuliah, Sunardi membiasakan tidur awal malam, kemudian bangun dini hari untuk belajar lagi.

Menurutnya, tiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda sehingga para siswa mengeksplorasi gaya belajar yang tepat.
Semangat juang harus ditanamkan dalam diri kita. Jangan sampai kita rendah diri dengan keadaan, " ujar warga Kampung Kacangan RT1/RW1, Dukuh Kersan, Desa Tegorejo, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal ini.

Kepala Sekolah SMA N 1 Pegandon, Eustasia Christine Martati berharap sosok Sunardi bisa memberi motivasi para siswanya untuk tetap memiliki semangat menggapai cita-cita meski berasal dari keluarga kurang mampu.

"Mukhamad Sunardi berasal dari keluarga kurang mampu, dan kini dia menyandang gelar dokter yang ia peroleh melalui program bidik misi", ungkapnya.

Kepala Diskominfo Kendal Muryono yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, kehadiran dokter Sunardi ini bisa memberikan inspirasi bagi masyarakat Kabupaten Kendal.

"Sukses itu akumulasi dari pretasi, restu orangtua, dan daya juang yang tinggi. Sosok Sunardi bisa sukses karena prestasi akademik dan non akademiknya bagus, juga perilakunya positif, " ungkapnya.

Tulisan ini sudah dimuat sebelumnya di Tribunnews Jateng dengan judul "KISAH Anak Penggali Kubur yang Berhasil Jadi Dokter dan Raih S3 di Jepang"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×