kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.918   12,00   0,08%
  • IDX 7.194   53,44   0,75%
  • KOMPAS100 1.105   10,45   0,95%
  • LQ45 877   11,00   1,27%
  • ISSI 221   0,83   0,38%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 540   5,09   0,95%
  • IDX80 127   1,35   1,07%
  • IDXV30 134   0,22   0,17%
  • IDXQ30 149   1,57   1,07%

DKPP Periksa Ketua KPU Atas Dugaan Pelanggaran Etik Hari Ini (22/5)


Rabu, 22 Mei 2024 / 10:46 WIB
DKPP Periksa Ketua KPU Atas Dugaan Pelanggaran Etik Hari Ini (22/5)
ILUSTRASI. DKPP gelar sidang pemeriksaan atas dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) oleh Ketua KPU Hasyim Asy'ari pada Rabu (22/5)


Reporter: Aurelia Lucretie | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menggelar sidang pemeriksaan atas dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari pada Rabu (22/5).

Perkara Nomor 90-PKE-DKPP/V/2024 diadukan oleh perempuan berinisial CAT dengan kuasa hukum Aristo Pangaribuan, Uli Pangaribuan, Abdul Toni, dkk. 

Sekretaris DKPP David Yama menyatakan, agenda sidang perkara diagendakan untuk mendengar keterangan dari para pihak, baik pengadu, teradu, saksi, maupun pihak terkait.

“Sekretariat DKPP telah memanggil semua pihak secara patut, yakni lima hari sebelum sidang pemeriksaan digelar,” ujar David dalam keterangannya, Selasa (21/5).

Kata David, sidang perkara ini akan digelar secara tertutup lantaran menyangkut tindak asusila. 

Baca Juga: Panggil KPU hingga Dewan Kehormatan Pemilu, DPR Akan Evaluasi Pelaksanaan Pemilu 2024

“Sidang pemeriksaan dugaan pokok perkara yang berhubungan dengan kesusilaan akan digelar secara tertutup,” pungkas David.

Untuk diketahui, aduan tersebut dilayangkan oleh oleh Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) dan LBH APIK pada Kamis (18/4) yang lalu.

Pengadu mendalilkan bahwa teradu diduga memberikan perlakukan khusus dan menggunakan relasi kuasa demi mendekati dan menjalin hubungan pengadu serta mengutamakan kepentingan pribadi. 

Perlakukan tersebut dialami oleh pengadu selama menjadi Anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×