Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dividen BUMN tahun 2025 ditargetkan mencapai Rp 90 triliun pada tahun 2025. Hal ini setelah ketuk palu kesepakatan antara DPR dan pemerintah.
"Saya barusan mendapat info rupanya sudah diketok oleh Banggar (Badan Anggaran DPR), untuk dividen tahun 2025 kami ditargetkan Rp 90 triliun. Jadi ada peningkatan dari Rp 85 triliun (pada 2024) menjadi Rp 90 triliun. Saya rasa angka yang fantastis, kita coba kerja keras," ujar Erick Thohir, Menteri BUMN dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (2/9).
Erick menjelaskan, kontribusi BUMN kepada negara terdiri dari pajak, dividen, dan PNBP. Sejak tahun 2020-2023, kontribusi pajak mencapai Rp 1.391,4 triliun, dividen sebesar Rp 194,4 triliun, dan PNBP sebesar Rp 354,2 triliun.
"Total kontribusi BUMN tahun 2020-2023 sebesar Rp 1.940 triliun," terang Erick.
Baca Juga: Upaya Askrindo Beri Dampak Sosial Melalui Program Relawan Bakti BUMN
Selain itu, total aset BUMN per tahun 2023 mencapai Rp 10.402 triliun atau tumbuh 7,8% sejak tahun 2020. Sedangkan total ekuitas mencapai Rp 3.444 triliun atau tumbuh 12% sejak tahun 2020.
Kementerian BUMN juga mencatat pendapatan BUMN mencapai Rp 2.933 triliun dan laba bersih Rp 327 triliun pada tahun 2023.
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengapresiasi capaian Kementerian BUMN. Meski begitu, Ia meminta agar jangan ada lagi BUMN yang bangkrut dan terkena kasus hukum.
"BUMN kena kasus hukum ke depan ini harus dicegah," kata Darmadi.
Menurutnya, kasus hukum yang menjerat BUMN salah satunya terkait dengan pemilihan direksi dan komisaris BUMN.
"Kalo direksi dan komisaris ini banyak tidak bener dan kerjanya nanti kena juga (kasus hukum)," ujar Darmadi.
Baca Juga: Mantan Direktur Terseret Kasus Tipikor, Kinerja Bisnis Jasindo Tak Terganggu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News