kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Divaksin Covid-19 Saat Puasa Bikin Lemas? Simak Penjelasan Dokter


Kamis, 31 Maret 2022 / 08:49 WIB
Divaksin Covid-19 Saat Puasa Bikin Lemas? Simak Penjelasan Dokter
ILUSTRASI. Menurut dokter, meski sedang berpuasa, seseorang dibolehkan menerima vaksinasi Covid-19.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Jika menderita penyakit yang memerlukan konsumsi obat rutin, seperti kencing manis atau darah tinggi, Dien menganjurkan untuk tetap minum obat sesuai dengan anjuran dokter.

“Bila perlu, lakukan penyesuaian waktu minum obat selama puasa. Namun, konsultasikan dulu dengan dokter mengenai penyesuaian jadwal konsumsi obat tersebut,” terangnya.

Kondisi seseorang yang tak bisa divaksin saat puasa Adapun kondisi tertentu yang mengharuskan vaksinasi ditunda, menurut Dien tidak ada perbedaan baik saat berpuasa ataupun tidak. Misalnya, kondisi gula darah yang tidak terkendali dan tekanan darah terlalu tinggi saat skrining sebelum dilakukan vaksinasi.

“Pada kondisi gula darah yang tidak terkendali dan tekanan darah terlalu tinggi bisa ditunda untuk menerima vaksin,” ujarnya.

Baca Juga: Wah, Ada 1,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Akan Kedaluwarsa April 2022

Selain itu, khusus lanjut usia (lansia) yang terlalu lemas karena berpuasa ataupun tekanan darah terlalu rendah juga bisa dipertimbangkan untuk menunda vaksin.

Sebagai informasi tambahan yang perlu diperhatikan setelah mendapat vaksin, jika muncul bengkak di lengan, bisa mengompresnya dengan air dingin. Sementara jika terserang demam, masyarakat bisa mengonsumsi obat penurun panas setelah berbuka puasa.

“Setelah vaksin merasakan efek samping seperti bengkak di lengan, bisa mengompresnya dengan air dingin. Jika mengalami demam, konsumsi obat penurun panas setelah berbuka puasa,” tutur Dien.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Takut Lemas Divaksin Saat Puasa? Ini Kata Dokter"
Penulis : Diva Lufiana Putri
Editor : Sari Hardiyanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×