Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Anggota fraksi Partai Demokrat Roy Suryo dituding melakukan pemerasan terhadap anggota Fraksi PDI Perjuangan yang tengah bermasalah dengan kasus video asusila Karolin Margret Natasya (KMN). Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (BK DPR) Muhammad Prakosa, mengaku mendapat laporan dugaan adanya upaya pemerasan melalui pesan singkat dari pelapor gelap.
Menanggapi tudingan itu, Roy Suryo mengaku geram dan marah. Roy Suryo bilang, tudingan pemerasan yang dialamatkan kepada dirinya itu merupakan permainan kotor sekelompok orang.
"Jangan main kotor, kalau memang main kotor seperti ini, maka saya akan membongkar sekalian kasus video asusila ini," tutur Roy ketika dihubungi KONTAN pada Jumat (13/7).
Ahli telematika ini menyebut bahwa dirinya sudah mengikuti aturan main BK DPR, yaitu dengan tidak berkomentar soal kasus video asusila dengan terduga pelaku KMN. Dia hanya berkomentar ketika ada ahli yang yang berpendapat bahwa video asusila itu merupakan video rekayasa ketika dimintai keterangannya oleh BK DPR.
"Waktu itu saya hanya menyampaikan pernyataan bahwa yang menyebutkan video asusila itu hasil rekayasa, adalah kebohongan. Saya sampaikan hal itu beberapa waktu lalu di depan sidang paripurna," kata Roy.
Selain itu, Roy juga bilang, Ketua BK DPR M Prakosa telah mengetahui adanya isu mengenai pemerasan yang dilakukan dirinya terhadap KMN, sejak satu bulan lalu. Dia mengaku heran, mengapa isu tersebut baru dihembuskan saat ini, di mana DPR memasuki masa libur sidang alias reses. Dengan demikian, BK tidak dapat menyelesaikan masalah ini hingga tuntas dan harus menunggu sampai masuk masa sidang selanjutnya.
"Sejak dulu, dalam menyelidiki kebenaran telematika, saya tidak pernah bersentuhan dengan pelaku atau yang bersangkutan. Saya tidak habis pikir, mengapa harus menyalahkan orang yang berkata sebenarnya?" ungkap Roy Suryo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News