Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sebanyak 61 paket proyek pembangunan infrastruktur tahun 2016 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) mulai dilelang pada akhir Agustus ini. Paket proyek infrastruktur itu senilai Rp 3,7 triliun tersebut akan dibangun di 15 provinsi di Indonesia.
Proyek infrastruktur yang ditawarkan tersebut sebagian besar berupa pembangunan jalan dan jembatan. Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PU Hediyanto W Husaini mengatakan, paket lelang jalan tersebut menjadi bagian dari proyek-proyek yang dilelang lebih awal.
Demi memudahkan calon peserta lelang, Kementerian PU juga telah memasukkan informasi lelang di situs Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP) sejak 27 Agustus 2015. "Lelang ini sudah kami umumkan," kata Hediyanto, akhir pekan lalu.
Untuk mempercepat lelang, Kementerian PU-Pera mengaku telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan dan terus melakukan sosialisasi. Harapannya dengan lelang lebih dini maka pada awal tahun depan ada sebagian kontrak proyek yang telah ditandatangani.
Papua jadi prioritas
Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono menambahkan, pembangunan jalan di Papua dan beberapa wilayah perbatasan menjadi prioritas. Data Kementerian PU-Pera menunjukkan, untuk provinsi Papua dan Papua Barat, sebanyak 15 proyek pembangunan jalan dan jembatan akan dilelang. Nilai 15 proyek itu mencapai sebanyak Rp 882 miliar.
Sedangkan di wilayah Sumatera terdapat 10 paket pekerjaan jalan yang sudah dapat ditenderkan dengan nilai sekitar Rp 569,64 miliar. Di kawasan Maluku, ada 14 paket proyek senilai Rp 840,56 miliar. Lalu ada 7 paket lelang di Jawa Tengah senilai Rp 517,7 miliar, Jawa Timur dengan 1 paket proyek senilai Rp 100 miliar, Bali dengan 1 proyek senilai Rp 50,4 miliar.
Pemerintah juga membagi proyek-proyek itu berdasarkan jenis pembiayaannya. Sebanyak 30 paket dengan nilai Rp 1,92 triliun dibiayai melalui dana rupiah murni alias APBN 2016. Sementara 31 paket sisanya dengan nilai Rp 1,78 triliun dibiayai melalui penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Setelah melelang 61 proyek ini, rencananya PU juga akan kembali melakukan lelang pada bulan September 2015 dengan nilai Rp 7,62 triliun, lelang Oktober 2015 senilai Rp 8,5 triliun, November 2015 senilai Rp 5,74 triliun dan pada Desember 2015 senilai Rp 2,76 triliun.
Sekretaris Jenderal Kementerian PU-Pera Taufik Widjoyono bilang, lelang ini perlu dipercepat karena anggaran Dirjen Bina Marga cukup besar. "Hampir separuh anggaran Kementerian PU-Pera di Bina Marga," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News