kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Digitalisasi kian berkembang, tata niaga UMKM bakal ikut dibenahi


Sabtu, 08 Agustus 2020 / 19:10 WIB
Digitalisasi kian berkembang, tata niaga UMKM bakal ikut dibenahi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap bahwa pihaknya tengah menyusun rencana untuk membenahi dan menata tata niaga produk UMKM di seluruh Indonesia.

"Kita akan menghubungkan produk UMKM dengan pasar. Misalnya, untuk produk pertanian, sudah harus terhubung dengan pasar sejak masa tanam. Jangan menunggu panen baru mencari pasar," jelas Teten dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id pada Jumat (7/8).

Baca Juga: Ingat, cuma peserta BPJS Ketenagakerjaan yang bisa dapat subsidi gaji Rp 2,4 juta

Oleh karena itu, saat ini digitalisasi UMKM dipercepat karena tren market demand sekarang ada di marketplace online. Teten menyebut dengan terhubung ke digital mana UMKM mampu menjangkau pasar yang lebuh luas dan tentu akan mempermudah akses pembiayaan.

Hanya saja, Teten mewanti-wanti bila sudah terhubung dengan pasar online harus respon dengan cepat setiap permintaan. Selain itu, kapasitas produksi harus mampu memenuhi permintaan konsumen.

"Permintaan di marketplace itu besar. Kita harus siapkan kapasitas produksinya agar mampu mencukupi permintaan," tutur Teten.

Teten juga menyebutkan akan terus meningkatkan program revitalisasi pasar tradisional di seluruh Indonesia. Diketahui bahwa sejak 2003 hingga 2019, Teten menyebut sudah ada 831 pasar tradisional yang dibantu pembangunannya.

Baca Juga: Jubelio luncurkan layanan bagi UMKM untuk miliki toko online

Adapun terkait program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), selain restrukturisasi kredit, subsidi bunga, subsidi pajak, dan pembiayaan baru, pemerintah juga akan merilis program tambahan berupa Bansos Produktif.

Bansos tersebut, diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum tersentuh lembaga pembiayaan. Program akan menyasar 12 juta pelaku usaha yang masing-masing mendapat hibah modal sebesar Rp2,4 juta. "Saya minta dinas setempat mendata mereka by name by address," ujar Teten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×