kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah ketidakpastian, Indonesia punya sumber pertumbuhan ekonomi baru


Selasa, 27 Februari 2018 / 20:22 WIB
Di tengah ketidakpastian, Indonesia punya sumber pertumbuhan ekonomi baru
ILUSTRASI. Menkeu Agus Martowardoyo


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, ekonomi Indonesia memiliki sektor-sektor yang berpotensi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

"Sumber pertumbuhan ekonomi baru, kami lihat adalah dari sisi tourism, maritim jadi sumber ekonomi baru, dan ekonomi syariah yang memungkinkan global halal chain. Itu akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi yang baru," kata Agus usai menghadiri acara High Level Conference Annual Meeting 2018 di Jakarta, Selasa (27/2).

Menurut Agus, meski perekonomian Indonesia terbilang stabil. tetap harus ada sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang baru di Indonesia lantaran ketidakpastian global yang masih melanda.

Salah satu ketidakpastian global yang memberikan dampak terhadap perekonomian nasional adalah kebijakan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menunjukkan tanda pemulihan. Investasi yang lebih tinggi, peningkatan ekspor, dan percepatan belanja pemerintah. Perekonomian tumbuh 5,07% pada 2017, pertumbuhan tertinggi sejak 2013. Inflasi telah dipertahankan dalam kisaran target selama tiga tahun berturut-turut,” jelasnya.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan, negara-negara ASEAN perlu mewaspadai ketidakpastian ekonomi. Meski demikian, negara-negara ASEAN telah membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat. Melihat bagaimana negara-negara tersebut mengatasi krisis keuangan global dan "taper tantrum” pada tahun 2013.

“Perekonomian dunia akan semakin biasa dengan volatilitas. Ekonomi bergerak di wilayah yang lebih sejahtera namun di saat yang sama tidak stabil,” ujar dia.

Ia pun mengatakan bahwa Indonesia seperti negara lainnya yang sudah baik untuk menahan situasi buruk dari volatilitas itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×