Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyebut, nilai tukar rupiah terpantau masih menguat di tengah ketidakpastian global.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengungkapkan, secara tahun berjalan atau year to date (YtD), nilai tukar rupiah menguat sekitar 2%.
"Sejauh ini kami melihat rupiah secara YtD masih mengalami apresiasi sekitar 2% bila dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2022," terang Destry di hadapan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Selasa (5/9).
Dia menambahkan, penguatan nilai tukar rupiah di saat ketidakpastian yang tinggi tak lepas dari upaya stabilisasi yang dilakukan oleh BI.
Baca Juga: Dibuka Melemah, Simak Proyeksi Pergerakan Rupiah Hari Ini (5/9)
Selain turut menjaga pertumbuhan ekonomi, BI juga telah menelurkan berbagai kebijakan yang mendorong stabilisasi nilai tukar rupiah.
Seperti, triple intervention atau intervensi di pasar spot, DNDF, dan SBN sekunder, juga operasi twist, serta upaya membawa devisa hasil ekspor (DHE) untuk lebih lama berada di dalam negeri.
Hanya memang, Destry tak menampik saat ini dolar Amerika Serikat (AS) sedang perkasa, bahkan bila dibandingkan dengan mata uang utama lainnya.
Sehingga ini pun akan membawa tantangan tersendiri bagi pergerakan nilai tukar rupiah, juga terkait prospek perekonomian dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News