kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,74   -8,61   -0.92%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Masa Endemi, Vaksin Booster Bakal Dikenai Harga Rp 100.000


Kamis, 09 Februari 2023 / 11:51 WIB
Di Masa Endemi, Vaksin Booster Bakal Dikenai Harga Rp 100.000
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kemungkinan vaksin booster akan dikenai harga Rp 100.000 jika pandemi Covid-19 telah bertransisi menjadi endemi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemungkinan vaksin booster akan dikenai harga Rp 100.000 jika pandemi Covid-19 telah bertransisi menjadi endemi. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Adapun harga itu akan dibebankan kepada masyarakat yang bukan penerima bantuan iuran (PBI). 

Sementara untuk masyarakat yang masuk dalam kategori PBI, akan ditanggung pemerintah. Vaksin booster akan diulang setiap 6 bulan sekali. 

"Untuk masyarakat enggak mampu nanti kita cover melalui mekanisme PBI," kata Budi dalam rapat kerja (Raker) Komisi IX DPR, Rabu (8/2/2023). 

Menkes mengatakan, harga Rp 100.000 seharusnya dapat diterima. Sebab, katanya, harga vaksin tersebut sudah termasuk biaya lain di luar harga vaksin itu sendiri. 

Baca Juga: Booster Naikkan Antibodi, Daftar Lokasi Vaksinasi Booster ke-2 Jakarta, Februari 2023

"Vaksin ini kan harganya sebenarnya di bawah Rp 100.000 lah, vaksinnya belum pakai ongkos. Harusnya ini pun bisa dicover oleh masyarakat secara independen gitu kan. Tiap enam bulan sekali Rp 100.000, kan menurut saya sih suatu angka yang masih make sense ya," jelasnya. 

Sebelumya diberitakan, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sinyal bahwa vaksin booster Covid-19 akan berbayar. 

Dia mengatakan, vaksin akan dikenakan biaya terhadap mereka yang bukan PBI. 

"Dan itu hanya vaksin dalam negeri, sedangkan vaksin yang lainnya akan kita masukkan vaksinasi rutin saja seperti vaksinasi influenza, jadi toh harganya berkisar antara 5 sampai 10 dolar," kata Budi dalam raker Komisi IX DPR, Selasa (24/1/2023). 

Baca Juga: Penambahan Vaksinasi Covid-19 Mencapai 167.018 Dosis, Booster Kedua Paling Banyak

"Sebanyak 10 dolar kan artinya masih di bawah 200.000, jadi untuk yang non-PBI masyarakat nanti akan kita buka bisa membeli vaksinnya sendiri dari apotek-apotek," tambahnya. 

Penggolongan vaksin untuk PBI tersebut, kata Budi, dimaksudkan agar beban negara terfokus untuk membantu masyarakat miskin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Vaksin Booster Bakal Rp 100.000 di Masa Endemi, Menkes: Masih "Make Sense""
Penulis : Nicholas Ryan Aditya
Editor : Diamanty Meiliana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×