Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kunjungan Kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke India memiliki misi khusus, yakni mempererat hubungan kedua negara. Rencananya Indonesia dan India bakal menandatanganin lebih dari 30 Memorandum of Understanding (Mou).
“Hal ini tentunya akan meningkatkan kerjasama kedua negara, baik di tingkat pemerintahan maupun business-to-business dan people-to-people,” kata Teuku Faizasyah, Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Jumat (21/1).
Menurut Teuku, ini merupakan dalam rangka memenuhi undangan Presiden India untuk bertindak sebagai Tamu Utama (Chief Guest) dalam acara Hari Republik India pada tanggal 26 Januari 2011. SBY sendiri melakukan kunjungan sejak 24-26 Januari 2011.
Presiden juga akan menerima Kunjungan Kehormatan dari sejumlah pejabat tinggi India yaitu Wakil Presiden India, Mohammad Hamid Ansari, Ketua partai Oposisi India, Srimathi Sushma Swaraj, dan Ketua partai Koalisi India, Srimathi Sonia Gandhi.
SBY dan Perdana Menteri India akan menyaksikan penandatanganan 17 MoU Government-to-Government di bidang politik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan teknologi. Selain pertemuan Bilateral, Presiden RI juga akan menghadiri acara Business Forum. Acara yang akan dihadiri sekitar 500 pengusaha India dan Indonesia ini ditujukan untuk meningkatkan saling interaksi para pelaku bisnis dari kedua negara.
Pada acara ini, akan dilakukan pula penandatanganan 15 (lima belas) MoU Government-to-Business dan Business-to-Business di bidang infrastruktur, sumber daya alam, manufaktur, dan jasa.
Setelah melakukan kunjungan kenegaran di India, SBY langsung bertolak ke Davos, Swiss. Tujuannya dalam rangka menghadiri forum ekonomi dunia (WEF). Di sana SBY akan membuka “Indonesia Co-Co Night: Celebrating the Spirit of Collaboration and Cooperation” yang diselenggarakan atas kerjasama Pemerintah Indonesia dan WEF dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan “Remarkable Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News