kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.616   19,00   0,11%
  • IDX 6.938   105,33   1,54%
  • KOMPAS100 1.005   17,61   1,78%
  • LQ45 780   14,35   1,87%
  • ISSI 220   2,21   1,02%
  • IDX30 404   7,23   1,82%
  • IDXHIDIV20 476   9,05   1,94%
  • IDX80 113   1,75   1,57%
  • IDXV30 116   1,43   1,25%
  • IDXQ30 132   2,82   2,18%

Di DPR, Golkar pecah jadi tiga kubu


Kamis, 07 Januari 2016 / 12:06 WIB
Di DPR, Golkar pecah jadi tiga kubu


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Penunjukan Setya Novanto sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR menimbulkan gejolak baru.

Fraksi Golkar di DPR makin terbelah dan memiliki tiga orang yang mengklaim sebagai ketua.

Fraksi pertama dipimpin Ade Komarudin yang sejak awal periode ditunjuk oleh DPP Partai Golkar hasil Munas Bali di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie.

Fraksi kedua dipimpin Agus Gumiwang Kartasasmita yang ditunjuk oleh DPP Golkar Munas Ancol di bawah kepemimpinan Agung Laksono setelah terjadi dualisme kepemimpinan.

Fraksi ketiga dipimpin oleh Novanto, yang baru ditunjuk oleh kubu Aburizal sebagai Ketua Fraksi setelah dia mundur dari Ketua DPR karena kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Meski belum resmi ditetapkan sebagai Ketua Fraksi, Novanto sudah menandatangani surat rotasi dengan mengatasnamakan diri sebagai Ketua Fraksi Golkar.

Adapun Ade belum dilantik sebagai Ketua DPR.

"Saya sedih, hari ini Golkar ketua fraksinya ada tiga," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Priyo Budi Santoso, saat dihubungi, Kamis (7/1/2016).

Padahal, saat ini tidak ada kubu Golkar yang disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Surat kepengurusan Menkumham yang mengesahkan Munas Ancol sudah dicabut.

Namun, kepengurusan hasil Munas Bali belum juga disahkan. Sementara kepengurusan Munas Ancol 2009 sudah habis masa waktunya pada 31 Desember 2015.

"Padahal, Golkar dalam posisi vacuum of power, mestinya hari ini secara hukum tidak ada yang mengklaim dan bertindak atas nama Golkar," kata mantan Wakil Ketua DPR itu.

(Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×