kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Di 2017, pemerintah akan rilis sukuk proyek Rp14 T


Minggu, 28 Februari 2016 / 20:48 WIB
Di 2017, pemerintah akan rilis sukuk proyek Rp14 T


Reporter: Agus Triyono | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah terus berupaya untuk mencari cara untuk menutupi kekurangan anggaran untuk pembangunan infrastruktur. Salah satunya, adalah dengan menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pembiayaan proyek.

Bambang Prihartono, Direktur Transportasi Bappenas mengatakan, untuk tahun 2017 nanti misalnya, rencananya, SBSN yang akan diterbitkan untuk proyek infrastruktur mencapai Rp 14 triliun atau naik dari 2016 yang hanya Rp 13,67 triliun. "Itu baru indikasi, kebutuhan total sih Rp 18 triliun," katanya akhir pekan kemarin.

Bambang mengatakan, rencananya sukuk proyek tersebut akan digunakan untuk mendanai pembangunan beberapa infrastruktur, seperti; pembangunan jalur ganda Manggarai- Bekas dan jalur ganda Kutoarjo- Yogyakarta.

Selain itu, sukuk proyek tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai pembangunan sejumlah ruas jalan di Kalimantan, Sulawesi, dan Trans Papua. Bambang mengatakan, selain mekanisme pendanaan tersebut, untuk mengatasi masalah pendanaan infrastruktur, pemerintah juga akan mengandalkan mekanisme pendanaan, salah satunya pinjaman dari sejumlah lembaga.

Untuk mendapatkan pendanaan ini, pemerintah dalam waktu dekat ini akan merevisi daftar buku biru atau blue book yang memuat rencana pinjaman proyek mereka selama lima tahun ke depan.

Dalam revisi tersebut, rencananya, rencana pinjaman proyek senilai US$ 39,9 miliar yang rencananya akan digunakan untuk mendanai 116 proyek infrastruktur yang akan mereka kerjakan dalam waktu lima tahun ke depan akan ditambah.

Wismana Adi Suryabrata, Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Nasional Bappenas mengatakan, revisi tersebut dilakukan terkait peningkatan kebutuhan pendanaan infrastruktur dalam beberapa tahun ke depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×