Sumber: Kontan | Editor: Test Test
JAKARTA. Departemen Pertanian (Deptan) akan menarik pengelolaan industri primer pertanian yang selama ini dilaksanakan Departemen Perindustrian (Deperin). Upaya ini dilakukan sebagai salah satu upaya Deptan meningkatkan kesejahteraan petani dengan meningkatkan nilai tambah pertanian.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, saat ini rata-rata petani di Indonesia hanya mengolah 0,3 hektare lahan. Akibatnya, mereka tidak mungkin meningkatkan tingkat pendapatan tanpa mengembangkan industri primernya. “Sebenarnya kita berharap petani mendapatkan tambahan lahan dengan pemanfaatan lahan tidur. Namun bisa juga dengan pertanian campuran (mix farming) dengan pemanfaatan ternak dan industri pasca-panen,” kata Suswono di Jakarta, Jumat (13/11).
Ia menambahkan, lewat program mix farming ini maka petani bisa bekerja di industri tersebut setelah panen selesai. Mantan Wakil Ketua Komisi Pertanian DPR ini juga berharap, peningkatan daya saing dengan mendongkrak nilai tambah dan ekspor produk pertanian bisa lebih bisa maksimal dengan pengelolaan industri primer oleh Deptan.
Kini, Deptan bersama Deperin sedang menyusun konsep peningkatan daya saing produk pertanian ini. Yang jelas, selain mix farming, Deptan juga tengah mendorong program reforma agraria. Bentuknya, pembagian lahan kepada petani. Suswono bilang, saat ini ada sekitar 7,13 juta hektare lahan yang masih telantar dan pada 2010 nanti Deptan mengincar dua juta hektare dari bagian tersebut untuk perluasan tanaman pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News