kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.093   -3,62   -0,05%
  • KOMPAS100 1.059   -2,98   -0,28%
  • LQ45 833   -2,60   -0,31%
  • ISSI 215   0,33   0,15%
  • IDX30 425   -1,29   -0,30%
  • IDXHIDIV20 513   -0,16   -0,03%
  • IDX80 121   -0,40   -0,33%
  • IDXV30 124   -0,90   -0,72%
  • IDXQ30 142   -0,21   -0,15%

Demokrat: Wikileaks itu bohong!


Senin, 16 Desember 2013 / 14:23 WIB
Demokrat: Wikileaks itu bohong!
ILUSTRASI. Berikut langkah-langkah untuk meminjam pulsa darurat SOS untuk pengguna Telkomsel.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Partai Demokrat yakin, berita mengenai Ani Yudhoyono yang bersumber dari Wikileaks adalah bohong. Sebagaimana diketahui, informasi yang disampaikan Wikileaks menyebutkan Ani Yudhoyono adalah sosok yang berpengaruh dalam keputusan yang dikeluarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Bagi kami, tidak ada urusannya. Tidak ada sesuatu positif dari Wikileaks, Sekarang siapa yang mengorek data itu, tentang berita Bu Ani yang mengatur hanya berita bohong," kata Wakil Ketua Umum Demokrat Max Sopacua di Gedung DPR, Jakarta, Senin (16/12).

Max mengatakan, informasi dari Wikileaks belum bisa dibuktikan kebenarannya. Sepengetahuan Max, ia tidak pernah melihat Ani mempengaruhi SBY. "Ibu Ani hanya bertugas sebagai Ibu Negara," katanya.

Seperti diberitakan media The Australian, bahwa negara Kanguru itu menyadap telepon Ibu Negara, Kristiani Herawati alias Ani Yudhoyono pada tahun 2009 silam, atau ketika SBY hendak memasuki periode kedua masa kepresidenannya.

Keputusan intelijen Australia, Defence Signal Directorate (DSD) menyadap Bu Ani karena didasari pada posisinya sebagai orang yang paling berpengaruh terhadap SBY, dan dianggap menyiapkan kursi kekuasaan untuk putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono.

Menurut Max, kabar itu merupakan urusan pribadi Presiden SBY dengan keluarganya. "Saya juga ingin anak saya jadi pemimpin," imbuhnya. Ia menegaskan, setiap orangtua ingin anaknya menjadi pemimpin. "Yah wajib dong dia jadi pemimpin, dia sekolah. Tetapi itu kan garis tangan juga," kata Max.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×