kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Demokrat: Kami yang paling rugi jika BBM naik


Kamis, 18 April 2013 / 13:59 WIB
ILUSTRASI. Ini persyaratan peserta tes SKB CPNS 2021 tahap 1 dan cara cetak kartu ujiannya. Surya/Ahmad Zaimul Haq


Reporter: Adhitya Himawan |

JAKARTA. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Assegaf menyatakan Partai Demokrat sebenarnya tidak ingin BBM bersubsidi dinaikkan. Demokrat akan menjadi pihak yang paling dirugikan dengan kenaikan BBM ini.

"Yang paling terkena dampaknya adalah Demokrat. Apalagi elektabilitas Demokrat tengah menurun," kata Nurhayati.

Ia membantah kenaikan BBM sengaja dilakukan menjelang pemilu 2014 supaya ada alasan pembagian bantuan langsung tunai (BLT) sehingga dapat mendongkrak popularitas Partai Demokrat.

"Saya kira yang menentukan apakah kebijakan pemberian BLT bisa dilakukan atau tidak adalah DPR. Tentu kalau DPR tidak setuju, itu tidak bisa dilakukan," tegas Nurhayati dengan nada tinggi.

Namun begitu, ia mendukung rencana pemerintah untuk menaikkan BBM bagi kendaraan mobil pribadi, dan tidak untuk kendaraan pelat kuning serta sepeda motor. "Buat kendaraan mobil pribadi yang daya belinya sudah meningkat, pemerintah membuat kebijakan supaya mereka membeli premium yang subsidinya dikurangi, bukan dihapuskan. Ini menurut saya adalah solusi yang cerdas," tuturnya.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×