kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Demokrat: Kami yang paling rugi jika BBM naik


Kamis, 18 April 2013 / 13:59 WIB
ILUSTRASI. Ini persyaratan peserta tes SKB CPNS 2021 tahap 1 dan cara cetak kartu ujiannya. Surya/Ahmad Zaimul Haq


Reporter: Adhitya Himawan |

JAKARTA. Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Assegaf menyatakan Partai Demokrat sebenarnya tidak ingin BBM bersubsidi dinaikkan. Demokrat akan menjadi pihak yang paling dirugikan dengan kenaikan BBM ini.

"Yang paling terkena dampaknya adalah Demokrat. Apalagi elektabilitas Demokrat tengah menurun," kata Nurhayati.

Ia membantah kenaikan BBM sengaja dilakukan menjelang pemilu 2014 supaya ada alasan pembagian bantuan langsung tunai (BLT) sehingga dapat mendongkrak popularitas Partai Demokrat.

"Saya kira yang menentukan apakah kebijakan pemberian BLT bisa dilakukan atau tidak adalah DPR. Tentu kalau DPR tidak setuju, itu tidak bisa dilakukan," tegas Nurhayati dengan nada tinggi.

Namun begitu, ia mendukung rencana pemerintah untuk menaikkan BBM bagi kendaraan mobil pribadi, dan tidak untuk kendaraan pelat kuning serta sepeda motor. "Buat kendaraan mobil pribadi yang daya belinya sudah meningkat, pemerintah membuat kebijakan supaya mereka membeli premium yang subsidinya dikurangi, bukan dihapuskan. Ini menurut saya adalah solusi yang cerdas," tuturnya.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×