kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Deflasi Lima Bulan Beruntun, Airlangga Bantah Daya Beli Masyarakat Lesu


Selasa, 01 Oktober 2024 / 18:57 WIB
Deflasi Lima Bulan Beruntun, Airlangga Bantah Daya Beli Masyarakat Lesu
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 204 terjadi deflasi sebesar 0,12% secara month to month (mom). Dengan begitu, Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan beruntun sejak Mei 2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa deflasi selama lima bulan beruntun ini bukan menandakan pelemahan daya beli masyarakat.

Hal ini dikarenakan inflasi inti Indonesia masih tercatat sebesar 0,16% secara bulanan alias month to month (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,10%.

Baca Juga: Deflasi Terjadi Lima Bulan Beruntun, Ini Kata Ekonom

"Kalau core inflation itu yang menentukan deflasi atau tidak deflasi. Kalau dari segi ini, bukan deflasi (yang disebabkan pelemahan daya beli)," ujar Airlangga kepada wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa (1/10).

Airlangga menyebut, penyebab deflasi ini dikarenakan kinerja sukses yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) dalam mengendalikan harga.

"Yang turun adalah volatile food, itu yang dikerjakan oleh TPIP TPID. Kenapa volatile food dikejar? Karena kalau harga pangan terjangkau daya beli akan meningkat," terangnya.

Sebelumnya, BPS mencatat pada September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,12 persen secara bulanan atau month to month (mtm). Deflasi ini lebih tinggi bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,03% mtm.

Baca Juga: Harga Kopi Jadi Penyumbang Inflasi Tahunan, BPS: Imbas Meningkatnya Permintaan Global

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebut deflasi telah terjadi lima bulan beruntun sejak Mei 2024. Ia membeberkan, faktor utama penyebab deflasi secara beruntun ini karena adanya penurunan harga, baik dari sisi penawaran maupun dari sisi pasokan.

“Andil deflasi utamanya disumbang penurunan harga pangan seperti produk tanaman pangan, hortikultura, terutama yang memberikan andil cabai merah rawit dan tomat Kemudian ada yang turun daun bawang kentang dan wortel,” kata Amalia. 

Disamping itu, harga dari produk peternakan ayam seperti daging ayam ras dan telur ayam ras juga mengalami penurunan dari sebelumnya meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×