kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Defisit anggaran terancam membengkak


Senin, 30 Agustus 2010 / 19:23 WIB
Defisit anggaran terancam membengkak


Reporter: Martina Prianti | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memperkirakan, realisasi defisit anggaran pada tahun ini terancam naik jika pemerintah benar-benar batal merealisasikan program penghematan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Agus Supriyanto, Pejabat sementara Kepala Badan Kebijakan Fiskal mengatakan, beranjak dari pola realisasi BBM tahun sebelumnya serta melihat realisasi 2010 sampai Agustus, BKF menilai bila tidak dilakukan kebijakan pengendalian volume BBM bersubsidi tahun 2010 berpotensi melebihi pagunya di APBNP 2010 sebesar 36,5 juta kilo liter. "Bila pagu tersebut terlampaui maka akan tambah beban subsidi. Dampaknya akan meningkatkan defisit dari yang diperkirakan di laporan semester I 2010," ucap Agus via telepon genggam, Senin (30/8).

BKF mencatat, sampai 25 Agustus realisasi konsumsi BBM mencapai 21,8 juta kilo liter. Jumlah tersebut telah mencapai 59,9% dari target dalam APBNP 2010 yang mencapai 36,5 juta kilo liter.

Untuk itu pemerintah akan terus pantau perkembangan realisasi APBNP 2010 sampai dengan akhir tahun. "Ini supaya dapat mengendalikan risiko yang dapat timbul serta mengoordinasikan langkah-langkah antisipasinya," kata Agus. Sebagaimana diketahui, pemerintah memperkirakan kalau defisit anggaran pada tahun ini hanya 1,5% atau senilai Rp 95,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×