kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Defisit Anggaran 2024 Menyempit, Ada Peluang Kenaikan Peringkat Outlook Utang RI


Senin, 21 Agustus 2023 / 13:14 WIB
Defisit Anggaran 2024 Menyempit, Ada Peluang Kenaikan Peringkat Outlook Utang RI
ILUSTRASI. Pemerintah mematok target defisit APBN 2024 menjadi sebesar Rp 522,8 triliun atau setara 2,29% produk domestik bruto (PDB).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mematok target defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 menjadi sebesar Rp 522,8 triliun atau setara 2,29% produk domestik bruto (PDB). 

Defisit anggaran tahun depan berarti akan lebih rendah dari outlook defisit APBN 2023 yang sebesar 2,30% PDB. Juga, lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan defisit anggaran 2024 pada kisaran 2,64% PDB. 

Ekonom Bahana TCW Emil Muhamad menilai, penurunan defisit anggaran tersebut akan membuka peluang kenaikan peringkat serta outlook utang Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional. 

Baca Juga: Belanja Perpajakan Diproyeksi Terus Meningkat hingga Tahun Depan

Seperti contohnya lembaga pemeringkat S&P mematok sebuah negara untuk mendapatkan peningkatan peringkat harus menyentuh defisit di bawah 3,0% PDB. 

"Sehingga, dengan target defisit jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan dalam UU Keuangan Negara dan syarat lembaga pemeringkat, maka ada peluang mendapatkan peningkatan peringkat," terang Emil kepada Kontan.co.id, Senin (21/8). 

Adapun pada awal Juli 2023, lembaga S&P mempertahankan peringkat utang Indonesia pada BBB (layak investasi) dengan outlook stabil. 

Outlook stabil yang disematkan oleh lembaga tersebut mencerminkan sebuah keyakinan akan kebelranjutan pemulihan ekonomi Indonesia dalam dua tahun ke depan, sehingga kinerja fiskal dan utang terjaga. 

Sejalan dengan penurunan defisit, pemerintah juga akan menekan keseimbangan primer ke kisaran Rp 25,5 triliun, lebih rendah dari outlook 2023 yangs ebesar Rp 49 triliun. 

Baca Juga: Utang Pemerintah Naik Jadi Rp 7.855,53 Triliun, Didominasi Surat Utang Negara

Rasio utang terhadap PDB dijaga stabil pada kisaran 39% PDB. Rasio utang ini lebih rendah dibandingkan dengan negara sebaya dengan peringkat utang BBB. 

"Artinya, pemerintah memiliki komitmen yang kuat menjaga keberlanjutan fiskal," lanjut Emil. 

Selain S&P, lembaga pemeringkat internasional lain yang belum memberikan update penilaian peringkat utang dan outlook Indonesia adalah Moody's dan Fitch Ratings. 

Moody's terakhir kali memberikan peringkat kepada Indonesia pada Februari 2022, sedangkan Fitch Ratings terakhir kali memberikan peringkat pada Desember 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×