kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,60   1,14%
  • KOMPAS100 1.058   17,14   1,65%
  • LQ45 832   14,49   1,77%
  • ISSI 214   1,20   0,57%
  • IDX30 424   8,21   1,97%
  • IDXHIDIV20 511   9,17   1,83%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,74   0,60%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Darmin sebut banyak investor tertarik masuk ke bisnis pengolahan biodiesel


Jumat, 06 September 2019 / 18:15 WIB
Darmin sebut banyak investor tertarik masuk ke bisnis pengolahan biodiesel
ILUSTRASI. Petugas mengisi bahan bakar minyak jenis Bio Solar


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BANDUNG. Banyak investor yang tertarik masuk ke bisnis pengolahan program campuran solar dengan 20% biodiesel atau B20. Namun minat tersebut belum terealisasikan karena masih banyak hal yang belum terselesaikan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Darmin Nasution mengungkapkan hambatan yang saat ini ada adalah seperti ada Kilang Minyak Tuban yang belum selesai dalam urusan tanah. Ada juga masalah yang belum selesai dengan Saudi Aramco di Kilang Minyak Cilacap.

Baca Juga: Efektivitas B20 saat ini baru mencapai 97,5%

"Ada juga kilang Trans-Pacific Pethrochemical Indotama (TPPI) yang rasanya kemarin saya sudah lihat penyertaan modalnya sudah kita teken untuk dilaksanakan sehingga nanti Pertamina yang akan menjadi pemilik sebagian," kata Darmin pada saat kunjungan di Bandung pada Jumat (6/9).

Lalu, belum lama ini, ada salah satu perusahaan Taiwan juga yang ingin masuk sebagai investor di Unit Pengolahan VI - Balongan milik Pertamina atau yang lebih dikenal dengan nama Kilang Balongan.

Menko mengungkapkan bahwa dirinya bahkan sudah dihubungi oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengenai ini. Disusul juga oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pun sudah menghubunginya secara langsung.

Baca Juga: Uni Eropa: Aksi balasan Indonesia atas biodiesel melanggar aturan WTO

"Saya sudah diburu-buru Pak Wapres untuk memasukkan rencana kerjasama dengan Taiwan ini ke dalam proyek strategis nasional agar urusan tanahnya mudah," tambah Menko Darmin.

Oleh karena itu, Darmin ingin agar semua rencana tersebut direalisasikan, sehingga tidak hanya akan berakhir pada wacana semata. Ia pun mengimbau untuk bisa duduk bersama dalam membuat skenario demi melancarkan proses realisasi perencanaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×