Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, penyesuaian suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) sudah semestinya dilakukan untuk meredam penguatan dollar AS.
Beberapa waktu lalu, Bank Indonesia (BI) menyatakan, tidak menutup kemungkinan penyesuaian suku bunga acuan jika pelemahan rupiah mengancam stabilitas sistem keuangan.
“Pilihannya antara kurs dengan tingkat bunga. Jadi, kalau tekanan kursnya berjalan terus, pasti adjustment-nya di tingkat bunga,” kata Darmin di kantornya, Rabu (2/5).
“Artinya, itu satu cara yang biasanya berpengaruh kepada meredam atau memperlambat, kalau bisa menghentikan,” lanjutnya.
Adapun bila nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan, maka akan memicu inflasi. Namun, menurut Darmin, inflasi pada Maret yang sebesar 0,10% masih sejalan dengan target pemerintah. Ia bahkan memperkirakan, inflasi pada momen Ramadan dan lebaran akan tetap terkendali.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pengaruh anjloknya nilai tukar rupiah terhadap inflasi pada April 2018 kecil. “Nilai tukar itu kaitannya untuk produk impor, dan pada paket komoditas Indeks Harga Konsumen (IHK) memang masih kecil. Kalau pangan kan kedelai, terigu, jagung dan itu masih kecil pengaruhnya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti, Rabu (2/5).
Kurs rupiah menyentuh posisi Rp13.936 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Rabu (2/5). Data yang diterbitkan BI pagi ini terpantau menempatkan Jisdor di Rp 13.936 per dolar AS, terdepresiasi 59 poin atau 0,42% dari posisi Rp 13.877 pada Senin (30/4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News