kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Darmin: Inflasi transportasi dari BBM non subsidi


Rabu, 01 Februari 2017 / 20:19 WIB
Darmin: Inflasi transportasi dari BBM non subsidi


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Menteri Kordinator Perekonomian Darmin Nasution mengakui, inflasi bulan Januari 2017 disumbang oleh transportasi dan kenaikan bea STNK.

Sesuai data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), laju inflasi Januari 2017 sebesar 0,97%. Dengan demikian, inflasi tahunan atawa year on year (YoY) Januari 2017 sebesar 3,49%.

Inflasi pada Januari 2017 diketahui melampaui momen jelang lebaran yang jatuh pada Juli 2016, yakni sebesar 0,69%. BPS melansir tingginya inflasi pada kelompok ini terutama disumbang oleh beberapa kenaikan harga. Seperti kenaikan bea perpanjangan STNK dengan andil 0,23%. Nah ada juga tarif pulsa ponsel yang punya andil 0,14%. Kemudian kenaikan bensin dengan andil 0,08%.

Darmin menyebut, sumbangsih inflasi dari transportasi karena harga BBM non subsidi yang memang naik. Tapi, untuk BBM bersubsidi seperti bensin dan solar tak menyumbang inflasi.

"Kalau di transportasi ada yang administered prices (harga yang diatur pemerintah) ada yang tidak. Yang menyumbang inflasi itu dari BBM yang non subsidi seperti pertamax dan pertalite yang memang tidak diatur pemerintah," jelas Darmin di Kantor Kemenko, Rabu (1/2).

Untuk BBM non subsidi Darmin bilang, memang pemerintah tidak bisa mengontrol agar tidak menjadi faktor naiknya inflasi secara drastis. Karena bukan termasuk administered prices.

"Ya yang naik, yang (harganya) tidak diatur kok," ucap Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×