kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dari Kwik Kian Gie, ini pesan Mega untuk Jokowi


Selasa, 11 Februari 2014 / 07:17 WIB
Dari Kwik Kian Gie, ini pesan Mega untuk Jokowi
ILUSTRASI. Pupuk kompos adalah salah satu media tanam organik.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Senin (10/2/2014) harian Kompas pada kolom opininya menyajikan tulisan yang berjudul 'Aja Kagetan, Aja Gumuman, lan Aja Dumeh' yang dituliskan oleh mantan Menteri Koordinator Ekonomi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas, Kwik Kian Gie.

Direktur Eksekutif Nurjaman Center For Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, tulisan Kwik Kian Gie dalam Koran kompas kolom opini tersebut merupakan signal dari Megawati Soekarnoputri yang ditujukan kepada Jokowi untuk tetap fokus kepada jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Kita semua tahu Kwik Kian Gie adalah seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas di era Presiden Ibu Megawati, beliau juga mempunyai kedekatan dengan ibu Mega," kata Jajat dalam pernyataannya, Senin(10/2/2014).

Menurut Jajat, inti dari tulisan yang dibuat oleh Kwik Kian Gie tersebut, adalah sebuah peringatan kepada semua capres yang akan bertarung dalam pilpres nanti untuk tidak puas hanya dengan sebuah hasil survei. Namun, karena beliau juga merupakan salah satu fungsionaris PDI-Perjuangan maka secara tidak langsung tulisan tersebut merupakan pesan kepada Jokowi.

Jokowi adalah seorang kader yang patuh terhadap partainya, ini juga harus dijadikan contoh bagi para kader partai lain tentang bagaimana seorang kader harus bersikap terhadap partainya, dan untuk menjadi seorang pemimpin ibu Megawati pernah berpesan ”Jadilah pemimpin terlebih dahulu, maka jabatan presiden dengan sendirinya merupakan formalitas dari pengakuan rakyat.”

"Dengan demikian Jokowi masih diharapkan untuk fokus menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di Jakarta," Tutup Jajat.wi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×