kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dana terbatas, penanggulangan banjir belum merata


Sabtu, 05 November 2016 / 18:30 WIB
Dana terbatas, penanggulangan banjir belum merata


Reporter: Handoyo | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Keterbatasan anggaran pemerintah membuat upaya penanggulangan banjir masih seret. Lantaran anggaran minim, kini penanggulangan banjir hanya terbatas di wilayah strategis saja.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Imam Santoso mengatakan, total panjang sungai yang perlu dibenahi mencapai 24.802,64 kilometer (km). Namun kini, sungai yang mendapat prioritas untuk dibenahi baru sepanjang 3.600 km. "Anggaran untuk banjir di Indonesia masih rendah," kata Imam, Jumat (4/11).

Meski tidak merinci, Imam bilang beberapa kota yang mendapat prioritas dalam kegiatan penanganan banjir tersebut antara lain Jakarta, Semarang dan Bandung. Catatan saja, pada tahun 2016 anggaran penanganan banjir, lahar dan pantai di Ditjen SDA Kementerian PU-Pera sebesar Rp 5,5 triliun. Untuk tahun 2017, pos anggaran ini mendapat jatah alokasi dana sebesar Rp 6,55 triliun.

Menurut Imam, agar penangan banjir bisa maksimal idealnya nilai anggaran dinaikkan menjadi dua kali lipat. Sayangnya, lantaran keterbatasan anggaran, kini anggaran penanganan banjir belum bisa terpenuhi.

Guna mengantisipasi dan mengurangi dampak risiko banjir, Imam bilang kini pihaknya telah melakukan beberapa upaya. Di antaranya dengan menelusuri sungai untuk mengecek kondisi sungai, tanggul dan prasarananya. Selain itu, Ditjen SDA juga mengecek daerah hulu bendungan dan drainase utama perkotaan bila ditemukan sampah yang mengganggu sendimentasi sehingga bisa dilakukan pengerukan.

Selain itu, pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap pengoperasian pompa air dan pintu-pintu air yang berfungsi sebagai pengendali banjir.

Direktur Operasi dan Pemeliharaan, Ditjen SDA Kementerian PU-Pera Lolly Martina Martief bilang, tahun ini pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk penanganan bencana banjir sebesar Rp 613,2 miliar. Dari jumlah tersebut, sampai saat ini anggaran yang sudah terserap dan dalam proses pencairan sekitar Rp 400 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×