Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai pemilihan umum yang digelar tahun ini tidak membawa dampak signifikan pada perekonomian nasional.
Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah mengatakan, pihaknya bersama Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang tergabung dalam Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) telah mendiskusikan dampak pemilu terhadap perekonomian, khususnya sistem keuangan.
"Kami sudah diskusikan dampak-dampak ini pada Forum Koordinasi Stabiltas Sistem Keuangan, dan kami melihat dampak pemilu tidak seperti yang kita harapkan," kata Halim di Jakarta, Jumat (4/4/2014).
Dari sektor keuangan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan FKSSK, pihaknya tidak melihat adanya lonjakan-lonjakan yang signifikan atau dampak positif seperti pemilu di tahun-tahun sebelumnya.
"Seperti penarikan dana (di perbankan) itu biasa-biasa saja. Kami tidak melihat juga adanya produksi atau kegiatan yang meningkat secara signifikan," ujar Halim.
Meskipun dampak pemilu terhadap perekonomian diprediksi tidak akan berubah signifikan, Halim menyatakan, pertumbuhan ekonomi terkait pemilu tetap terjadi. Akan tetapi, angka pertumbuhan diprediksi tidak besar.
"Kami kira memang ada beberapa dampak tapi ini tidak terlalu besar. Kami perkirakan itu dampaknya hanya 0,2 persen," kata Halim. (Sakina Rakhma Diah Setiawan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News