kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak pembanguan infrastruktur belum dirasakan masyarakat


Senin, 28 Januari 2019 / 17:15 WIB
Dampak pembanguan infrastruktur belum dirasakan masyarakat


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus meyakinkan bahwa pembangunan infrastruktur merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun dalam setiap kesempatan selalu menjelaskan dampak positif pembangunan infrastruktur terhadap perekonomian nasional. 

Pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara massif hingga ke daerah-daerah juga diklaim bisa menciptakan pemerataan pembangunan.

Namun demikian, banyak kalangan menilai, pembangunan infrastruktur tersebut belum dinikmati masyarakat dalam jangka pendek.

“Infrastruktur memang terobosan utama Jokowi yang harus diapresiasi karena massif dan meluas hingga luar Pulau Jawa. Tapi masyarakat tentunya belum menikmati hasilnya pada jangka pendek,” kata Gede Sandra, peneliti Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR) dalam sebuah diskusi yang digelar oleh Forum Tebet (Forte) di Kawasan Tebet, Jakarta, Senin (28/1).

Menurut Gede, dampak jangka pendeknya belum dirasakan karena perencanaan pembangunan tersebut belum bisa menjawab semua persoalan.

Ia mencontokan pembangunan jalan tol yang selama ini tidak disertai dengan pembangunan jalan penyuplai (feeder) yang layak. Selain itu, mahalnya tarif seperti ruas tol Trans Jawa membuat sebagian pengendara memilih jalur non tol. 

"Akhirnya yang terjadi saat ini, karena mahalnya tarif yang dikenakan, ruas Tol trans Jawa hanya ramai pada masa liburan Lebaran, Natal, dan lain-lain. Sementara hari biasa cenderung sepi karena truk-truk lebih memilih melewati jalur Pantura," tambahnya.

Hal yang berbeda disampaikan oleh Iman Sugema, peneliti Megawati Institute. Ia menegaskan, bahwa infrastruktur selain modal utama pemerintah saat ini juga merupakan aset negara pada jangka panjang.

“Jadi, kita tak bisa menyepelekan infrastruktur, karena ini jelas sebagai modal kita ke depan nanti, wajar memang kalau sekarang belum manfaat pasti dong, dan tidak bisa kita protes. Justru dampak jangka menengah dan panjang. Jokowi korbankan dirinya sendiri, dia fokus tidak mencari keuntungan jangka pendek, dia lebih fokus jangka panjang," ujar Iman.

Ia mencontohkan, pada tahun 1990-an sebelum adanya tol Cikampek dan Merak terbangun, industri hanya bertumpuk di sekitar Jabodetabek. Namun setelah keduanya terbangun sekitar 5 sampai 10 tahun mendatang dampaknya baru dirasakan.

"Dalam beberapa tahun, 5 sampai 10 tahun setelah tol Jakarta-Cikampek selesai dibangun, beroperasi, baru tumbuh industri industri di sekitar. Coba kita lihat sebelumnya, semua industri numpuk di wilayah Jakarta saja,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×