Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak pandemi virus corona (Covid-19) dirasakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
Akibat lonjakan kasus Covid-19 pada tahun 2021 lalu, klaim BPJS Ketenagakerjaan pun naik 17,69% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan nilai Rp 42,89 triliun. Kenaikan tersebut disebabkan oleh klaim jaminan kematian.
"Kami melihat dampak dari Covid-19 ini peningkatan klaim meningkat karena banyaknya klaim kematian," ujar Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo saat rapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (20/1).
Dampak pandemi Covid-19 juga terasa pada sisi kepesertaan. Sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020 terdapat penurunan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Targetkan Menambah 9,3 Juta Peserta Baru, Maksimalkan Kuota PBI
Namun, pada tahun 2021 lalu, tercatat ada kenaikan jumlah peserta. Anggoro bilang, kenaikan jumlah peserta sebanyak 2,27%, jika dibandingkan dengan tahun 2020.
"Tetap tumbuh 2% secara year on year dari target (penambahan 2021) 91%, totalnya 30,6 juta tenaga kerja aktifnya," terang Anggoro.
Pertumbuhan terbesar kepesertaan pada sektor pekerja bukan penerima upah yang menjadi salah satu fokus utama BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya saat ini masih banyak pekerja nonformal yang belum mendapat perlindungan.
Sementara itu sektor konstruksi masih terkena dampak dari Covid-19. Kepesertaan aktif pada sektor jasa konstruksi masih turun sebesar 16,55% dari tahun sebelumnya dengan total peserta aktif 6,27 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News