Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
CIANJUR. Konsumen di pasar tradisional di Kabupaten Cianjur mulai menjerit dengan kenaikan harga daging ayam, daging sapi, dan sejumlah komoditas sayuran.
Secara perlahan harga kebutuhan masyarakat itu terus merangkak naik sampai di pekan keempat pada Juni ini terutama memasuki Ramadan ini yang tinggal sehari lagi.
Pedagang daging sapi di Pasar Muka, Iin Solihin (28), mengatakan, harga daging sapi saat ini mencapai Rp 95.000 per kg.Kenaikan harga itu terjadi sejak dua hari yang lalu.
"Awal Juni yang lalu Rp 88.000 per kilonya. Pelan-pelan naik menjadi Rp 90.000. Sekarang sudah naik lagi. Ini khusus daging impor, kalau daging lokal sudah Rp 100.000 per kilonya," ujar Iin ketika ditemui Tribun di Pasar Muka, Cianjur, Jumat (27/6).
Dikatakan Iin, kenaikan harga daging sapi itu disebabkan minimnya pasokan daging yang berkualitas bagus. Menurut pedagang yang sanggup menjual 100 kuintal daging sapi setiap harinya itu, meski pasokan daging banyak, namun kualitasnya kurang baik untuk dijual ke pasar.
"Sudah mulai susah jualnya sekarang dengan harga Rp 95.000 per kilo. Banyak yang nawar dan banyak yang memilih beli gajih saja," ujar Iin seraya menyebut penjualannya pun ikut berkurang sekitar 40 persen akibat kenaikan harga tersebut.
Di Ciamis, harga daging sapi di Pasar Manis masih stabil dikisaran antara Rp 95.000 sampai Rp 100.000 per kg. "Kalau daging sapi local yang kualitas bagus harganya masih Rp 100.000 per kg," ujar pengelola kios daging di Blok C-03 (Kios H Ombah-H Euis).
Sedangkan di kios lainnya kisaran harga antara Rp 95.000 hingga Rp 98.000 per kg. "Di kios ini tidak sampai Rp 100.000 per kg, paling mahal hanya Rp 98.000 per kg," kata pemilik kios lainnya di Blok C-13 Pasar Manis Ciamis.
Tim Gabungan yang melakukan sidak ke Pasar Manis Ciamis Jumat (27/6) menemukan daging sapi impor yang sudah dijual eceran kepada konsumen.
"Kami menemukan kalau daging sapi impor (B-eks) sudah masuk Pasar Ciamis. Biasanya mereka mendapatkannya dari Pasar Cikurubuk Tasikmalaya," ujar drh Retty, petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan Ciamis. (Tribun Jabar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News