Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China masih memanas. Bahkan, hingga saat ini masih belum ada kesepakatan antara dua negara adidaya tersebut.
Menurut Ekonom Senior Chatib Basri, perseteruan antara AS dan China ini bukan semata-mata tentang perdagangan, tetapi memang tentang persaingan atau rivalitas antara AS dan China. Bahkan, ia menilai ini tidak bisa mereda.
Baca Juga: Tersisa tiga bulan lagi, begini strategi Ditjen Pajak kejar target
"Saat ini isu perdagangan yang mencuat. Kalau isu perdagangan selesai, mungkin AS akan cari isu lain. Bisa soal teknologi, Huawei, dan lain-lain," kata Chatib pada Selasa (29/10) di Jakarta.
Chatib pun menggambarkan kondisi AS dan China saat ini adalah seperti kehidupan di sekolah. Chatib mengibaratkan AS sebagai senior yang tidak suka dengan China sebagai anak baru yang dinilai jagoan dan pintar, sehingga terciptalah persaingan tersebut.
Baca Juga: Bahana Sekuritas prediksi BI akan melonggarkan suku bunga acuan
Hal ini pun rupanya sudah bukan hal baru dan persaingan antarnegara juga sudah pernah tercatat di sejarah, seperti persaingan antara Athena dan Roma yang pernah terjadi beberapa abad lalu.
"Setiap ada kekuatan baru muncul, kekuatan lama pasti akan terganggu," tambah Chatib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News