kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Chatib Basri ingatkan pasar keuangan Indonesia antisipasi dampak pemulihan ekonomi AS


Senin, 19 April 2021 / 18:08 WIB
Chatib Basri ingatkan pasar keuangan Indonesia antisipasi dampak pemulihan ekonomi AS
ILUSTRASI. Mantan Menteri Keuangan RI?M. Chatib Basri


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Keuangan periode 2013 hingga 2014 Chatib Basri kembali mengingatkan pasar keuangan Indonesia untuk siaga dalam mengantisipasi pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS). 

“Dengan kecepatan ketersediaan vaksin di AS yang seperti ini, pemulihan ekonomi bisa lebih cepat. Pasar keuangan Indoensia harus siap-siap antisipasi,” cuitnya dalam akun Twitter pribadi, @ChatibBasri. 

Chatib mengatakan, mulai pulihnya ekonomi negeri Paman Sam terlihat dari kesenjangan pengeluaran yang sudah mengecil dan ada risiko peningkatan inflasi. Sehingga, dengan kondisi tersebut, peran stimulus fiskal sebagai penolong sudah tidak pas. 

Kemudian, mengutip dari The Economist, pemulihan ekonomi di AS terpantau dari pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Maret 2021 yang lebih tinggi 2,6% yoy dari periode pandemi 2020. 

Baca Juga: Infovesta Utama prediksi sepekan ini pasar saham dan SBN masih akan fluktuatif

Tak hanya itu, peningkatan inflasi ini bahkan merupakan yang tertinggi sejak 2009, atau sejak pemulihan ekonomi dari krisis finansial global. 

Diprediksi, inflasi AS bisa mencapai 3,5% pada bulan Mei 2021. Bahkan, inflasi diyakini mampu melebihi target sasaran Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang dipatok 2%. 

Sayangnya, peningkatan inflasi ini tak melulu pertanda baik. Ada kekhawatiran masalah inflasi yang meroket bisa mengganggu ketika pemulihan ekonomi benar terjadi. Ini bisa menyebabkan adanya tekanan harga yang berkelanjutan. 

Dengan adanya peningkatan inflasi lebih cepat dari perkiraan ini, bank sentral AS dituntut untuk segera memberikan respons, untuk menurunkan ketidakpastian. 

Selanjutnya: IHSG dibuka melemah, simak rekomendasi saham beli untuk hari ini (19/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×