kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

CELIOS: Program Makan Bergizi Gratis Ancam Kesempatan Kerja di Sektor Pendidikan


Selasa, 19 November 2024 / 10:54 WIB
CELIOS: Program Makan Bergizi Gratis Ancam Kesempatan Kerja di Sektor Pendidikan
ILUSTRASI. Anggaran untuk program makan bergizi membuat kualitas pendidikan nasional terganggu karena anggaran berkurang


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center for Economic and Law Studies (CELIOS) merilis kajian dampak program makan bergizi gratis (MBG) terhadap sektor pendidikan. 

CELIOS menyoroti program Presiden Prabowo Subianto yang dialokasikan melalui anggaran pendidikan sebesar Rp 71 triliun bisa berdampak negatif pada dunia pendidikan. 

"Jika program MBG menggunakan mandatory spending pendidikan dikhawatirkan kualitas pendidikan nasional akan terganggu karena anggaran berkurang," kata Direktur Ekonomi CELIOS, Nailul Huda dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11). 

Nailul mengatakan anggaran yang terpotong itu berpotensi mengurangi kesempatan kerja hingga 723 ribu posisi di sektor pendidikan, termasuk guru dan dosen. 

Baca Juga: Pemerintah Mengincar Pajak Baru dan Genjot PNBP di Saat Ekonomi Seret

Selain itu, dampak lainnya yang akan dirasakan oleh tenaga kerja berupa pengurangan kompensasi sebesar Rp 27,03 triliun dan tidak terlepas dari berkurangnya penghasilan tenaga kerja di bidang pendidikan pemerintah sebesar Rp 41,55 triliun. 

Menurutnya dampak itu, tidak sebanding dengan manfaat yang diklaim pemerintah dari program makan bergizi gratis. 

Pasalnya, modelling program MBG  menggunakan dana pendidikan ini hanya akan memberikan dampak positif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 0,06% atau Rp 7,21 triliun. 

"Di sisi lain berdampak negatif pada sektor pendidikan dengan nilai kehilangan ekonomi mencapai Rp 27,03 triliun," pungkasnya. 

Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menyebut bahwa uji coba program makan bergizi gratis bakal dilakukan di seluruh Indonesia mulai bulan Desember 2024. 

Namun, Dadan memaparkan bahwa uji coba serentak secara nasional tersebut bakal dilakukan di 100 titik yang tersebar dari Sabang di Aceh, sampai Merauke di Papua. 

“Mulai bulan Desember (2024), kami akan lakukan uji coba di 100 titik di seluruh Indonesia,” kata Dadan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Daerah di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11). 

Baca Juga: Usul Minyak Kelapa Masuk Program Makan Bergizi, GIMNI Sebut Nutrisinya Setara Susu

Selain itu, dia mengatakan, bakal ada penambahan lokasi uji coba makan bergizi gratis di daerah Petamburan, Jakarta, dan Bogor, Jawa Barat pada bulan November ini. 

Terkait anggaran, Dadan mengungkapkan, sudah ditetapkan sebesar Rp 71 triliun. Tetapi, dia menyebut bahwa anggaran tersebut kemungkinan bisa bertambah. 

"Kemarin, setelah rapat sidang paripurna, saya di panggil untuk siap-siap ada kemungkinan bugdet itu akan bertambah pada bulan Agustus (2025),” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×