Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Klaster penyebaran virus corona (Covid-19) di keluarga yang terus bertambah kian mengkhawatirkan. Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, pemerintah akan membuat panduan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19 di keluarga.
"Dalam waktu segera kami Kementerian PPPA akan melaksanakan koordinasi dengan Satgas untuk membuat protokol kesehatan keluarga," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Puspayoga saat konferensi pers di Kantor Presiden, Kamis (24/9).
Bintang bilang pembuatan protokol tersebut untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 di dalam dan di luar rumah. Nantinya protokol dapat menjadi referensi untuk memahami langkah yang harus dilakukan bila anggota keluarga terinfeksi Covid-19.
Pencegahan penularan juga didorong dengan mencegah kegiatan bertemu tatap muka dengan pihak keluarga besar. Pertemuan melalui media dalam jaringan diyakini dapat dimanfaatkan untuk menggantikan pertemuan langsung.
Baca Juga: Konsumsi masyarakat dan investasi kontraksi, pertumbuhan ekonomi 2020 bisa minus 2%
"Kami sarankan di masa pandemi ini untuk mengurangi atau menghindari pertemuan-pertemuan kepada keluarga besar secara offline. Di situasi pandemi ini kita sudah diperkenalkan pertemuan daring atau virtual," terang Bintang.
Selain itu penerapan protokol kesehatan di mana pun juga harus dilakukan. Yakni dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
Bintang menyampaikan bahwa penularan Covid-19 klaster keluarga dipicu kegiatan di luar rumah. Oleha karena itu membersihkan diri saat sampai di rumah menjadi hal yang pertama dilakukan sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga.
"Ini hal penting yang harus diperhatikan saat masuk rumah saya sarankan bersih-bersih badan, barulah berinteraksi dengan keluarga," jelasnya.
Asal tahu saja berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 hingga Rabu (23/9) total kasus positif di Indonesia sebanyak 256.388 orang. Dari angka tersebut sebanyak 187.958 orang sembuh dan 9.977 orang meninggal dunia.
Selanjutnya: Muncul klaster hotel dan pernikahan di Jakarta, ini rinciannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News