Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa pemerintah daerah (Pemda) telah mengeluarkan kebijakan untuk meliburkan sekolah. Ini sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).
Meski sudah diliburkan, Juru bicara penanganan virus Corona Achmad Yurianto melihat masih banyak anak sekolah yang justru berkumpul atau melakukan kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, siswa SD dan SMP di Surabaya diliburkan sepeken
Padahal menurut Achmad, maksud pemerintah memberikan libur sekolah agar upaya tersebut dipahami sebagai upaya untuk menahan diri dari aktivitas-aktivitas yang dianggap berpotensi menjadi penyebab penularan Covid-19.
"Maksud kita libur sekolah itu adalah persepsi orang tua agar anaknya tidak keluyuran, itu maksudnya. Tetapi ini yang tidak berhasil. Ini yang menjadi masalah. Oleh karena itu, kita bersama-sama mohon menyampaikan kepada masyakat memaknai libur itu adalah menahan diri dari sisi anak," terang Achmad, Minggu (15/3).
Baca Juga: Ini sederet aktivitas Menhub Budi Karya Sumadi sebelum dinyatakan positif corona
Mengingat Covid-19 sudah ditetapkan sebagai bencana, dia mengingatkan agar seluruh masyarakat turut berpartisipasi dalam menyelesaikannya. Dia juga meminta agar pemimpin daerah, sebagai penanggung jawab pengelolaan kebencanaan, memiliki strategi yang baik untuk mengelola masalah ini di daerah masing-masing.
Achmad pun mengapresiasi beberapa kebijakan pemerintah daerah yang membatasi aktivitas-aktivitas yang berpotensi menimbulkan ruang penularan antara orang. Dia menilai, kebijakan penundaan pertemuan yang bersifat massal sudah menjadi langkah yang tepat.
Baca Juga: Bukan terjangkit corona, ternyata Menhub dirawat di RS karena tifus
Lebih lanjut, Achmad menerangkan, kunci penanganan penyebaran Covid-19 ini berada di masyarakat. Karena itu, dibutuhkan pendekatan komunitas untuk mencegah penularan Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News