kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Calon pengurus OJK diminta cegah investasi bodong


Kamis, 09 Maret 2017 / 22:45 WIB
Calon pengurus OJK diminta cegah investasi bodong


Reporter: Handoyo | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Seleksi komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengerucut menjadi 30 nama. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengharap, sosok yang diajukan dalam uji kelayakan dan kepatutan dapat menyelesaikan persoalan di bidang non perbankan yang belum tergarap dengan maksimal.

Anggota Komisi XI DPR Johnny G Plate mengatakan, pihaknya menghormati proses seleksi yang saat ini dilakukan oleh panitia selesai (Pansel). "Dari 30 nama yang ada saat ini merupakan sosok yang kompeten dan hebat di bidangnya," kata Johnny, Kamis (9/3).

Namun, Johnny menggaris bawahi bila calon-calon yang dipilih nanti adalah yang mampu memaksimalkan peluang yang ada. Dalam lima tahun terakhir, OJK masih menekankan pada sektor perbankan, namun untuk sektor non bank belum diperhatikan. Asuransi contohnya, masih banyak masyarakat yang belum tercover asuransi.

Selain itu, proyek-proyek besar seperti properti masih banyak yang menggunakan asuransi asing. "Properti besar masih menggunakan asuransi asing. Belum banyak yang menggunakan jasa asuransi lokal," kata Johnny.

Sebagai lembaga baru, Komisioner OJK yang baru nantinya juga harus mampu melanjutkan raihan-raihan yang telah dijalankan oleh pimpinan saat ini. Yang pasti, sosok komisioner OJK yang dibutuhkan adalah yang mengetahui seluk belum perbankan tidak hanya sekedar teori.

Anggota DPR Hendrawan Supratikno mengatakan, sosok calon komisioner OJK harus mampu mencari terobosan kebijakan bidang non perbankan. Calon yang menjadi pilihan DPR adalah yang mampu menyelesaikan persoalan mulai dari tingkat bawah hingga makro.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah terkait dengan masih maraknya investasi bodong. Komisioner OJK harus mampu memberantas praktik praktik tersebut. "Kenapa masih merebak, perlu edukasi kepada masyarakat mengapa masih banyak yang tertipu," ujar Hendrawan.

Posisi OJK sangat strategis, karena membawahi industri keuangan dengan aset yang sangat besar yakni hingga Rp 9.000 triliun. Oleh karena itu, Sosok komisioner OJK ini menjadi sangat penting, dan tidak boleh sembarangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×