Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Wakil Ketua DPR RI A Muhaimin Iskandar mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Calon wakil presiden nomor urut satu itu memastikan dalam jangka waktu dekat ini kebutuhan beras kian meningkat. Mengingat, sebentar lagi umat muslim akan menyambut datangnya bulan suci Ramadan dan Idul Fitri.
“Pemerintah benar-benar harus serius menangani pasokan maupun harga beras di pasaran sebab kedepan kebutuhan semakin meningkat seiring hadirnya bulan Ramadan dan Idul Fitri," ujar Muhaimin dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (22/2
Baca Juga: Harga Beras Merangkak Naik Rp 15.175 Per Kg, Sri Mulyani Khawatir Inflasi Naik
Ia mengimbau agar harga beras itu tidak sedikitpun membebani masyarakat. "Jangan sampai harga beras kian tak terkendali sehingga kian membebani pengeluaran masyarakat kita,” tambah cak Imin sapaan akrabnya.
Mengacu pada data panel harga pangan nasional akhir bulan lalu menunjukkan jika harga beras medium berada di kisaran Rp13.430/kilogram, sedangkan harga beras premium berada di kisaran Rp15.340/kilogram.
Harga itu melampaui harga eceran tertingggi (HET) beras medium di kisaran Rp10.900-Rp11.800 per kilogram dan HET beras premium di kisaran Rp13.900-Rp14.800 per kilogram.
“Gerojokan bansos yang besar-besaran jelang pemungutan suara lalu kepada 21,35 juta keluarga ternyata juga belum mampu menstabilkan harga,” ujar ketua umum PKB itu.
Ia juga mengingatkan belanja kebutuhan beras bagi masyarakat miskin menempati porsi besar yakni sekitar 22% dari total pengeluaran dalam satu bulan.
Jika harga beras kian tak terkendali maka bisa dipastikan beban mereka semakin berat. “Harga beras yang kian meroket pasti akan menguras kantong masyarakat. Kalau ini tidak segera dikendalikan maka jumlah masyarakat miskin akan semakin tinggi,” sambungnya.
Ketua Umum DPP PKB ini menginggatkan kelangkaan dan tingginya harga beras jika tidak dikelola dengan baik bisa memanaskan situasi sosial-politik.
Apalagi jika respons pemerintah terkesan meremehkan dengan membuat pernyataan publik bahwa kelangkaan beras ini akan segera berakhir.
Baca Juga: BI: Kenaikan Inflasi di Awal Tahun 2024 Salah Satunya Disumbang Lonjakan Harga Beras
“Beras ini soal perut, jika tidak ditangani secara hati-hati dan seksama masyarakat bisa jadi gelap mata. Apalagi jika respons pemerintah ringan saja dengan memberikan janji kelangkaan dan mahalnya harga beras bisa diatasi dua atau tiga minggu saja,” ujarnya.
Lebih jauh Cak Imin mengatakan perlu ada perubahan strategi ketahanan pangan nasional. Kata dia, Pemerintah bisa menjadikan petani sebagai subyek utama terciptanya ketahanan pangan nasional.
"Kepemilikan lahan petani harus memadai, pasokan benih unggul dan pupuk harus dijamin, teknologi pertanian harus mulai digunakan hingga harus jaminan harga saat panen raya. Jadi jangan seperti sekarang sedikit-sedikit impor yang ujungnya merugikan petani kita,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News