CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.899   -39,00   -0,25%
  • IDX 7.217   2,50   0,03%
  • KOMPAS100 1.104   1,13   0,10%
  • LQ45 878   2,34   0,27%
  • ISSI 218   -0,10   -0,05%
  • IDX30 449   1,31   0,29%
  • IDXHIDIV20 542   2,10   0,39%
  • IDX80 127   0,15   0,12%
  • IDXV30 136   0,61   0,45%
  • IDXQ30 150   0,28   0,18%

Cadangan devisa Mei 2021 menyusut, ini kata ekonom Bank Mandiri


Selasa, 08 Juni 2021 / 20:31 WIB
Cadangan devisa Mei 2021 menyusut, ini kata ekonom Bank Mandiri
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat petikemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (10/1). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/10/01/1019


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada Mei 2021 sebesar US$ 136,39 miliar atau turun US$ 2,4 miliar dari posisi April 2021 yang mencapai US$ 138,79 miliar. 

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman sepakat, penurunan cadangan devisa dari posisi tertingginya disebabkan oleh pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah pada periode tersebut. 

Tak hanya itu, Faisal juga melihat penurunan cadangan devisa disebabkan oleh adanya arus modal asing yang keluar dari pasar portofolio sebesar US$ 0,25 miliar.  “Keluarnya modal asing tersebut berkaitan dengan sinyal normalisasi kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federeal Reserve (The Fed) alias tapering off,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Selasa (8/6). 

Baca Juga: Pelaku usaha optimistis Satgas Investasi bisa pacu realisasi investasi

Kabar baiknya, Faisal melihat adanya kesuksesan Indonesia dalam menerbitkan Samurai Bond yang berhasil mendulang JPY 100 miliar. Ini yang akhirnya menahan laju penurunan cadangan devisa pada Mei 2021. 

Ke depan, Faisal memperkirakan cadangan devisa Indonesia masih berpotensi meningkat ke posisi US$ 140 miliar hingga US$ 142 miliar di akhir tahun 2021. 

Potensi peningkatan posisi cadangan devisa akan didorong oleh surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang akan meningkat pada akhir tahun. Faisal memprediksi, NPI akan surplus di kisaran US$ 5 miliar hingga US$ 7 miliar, alias naik dari surplus US$ 2,60 miliar pada akhir tahun lalu. 

Surplus NPI didukung oleh berbagai positif katalis di neraca finansial, seperti normalisasi arus modal asing ke pasar portofolio baik itu Surat Berharga Negara (SBN) maupun saham seiring dengan optimisme perbaikan ekonomi Indonesia, manajemen fiskal yang baik, serta stabilnya nilai tukar rupiah. 

Baca Juga: Penurunan cadangan devisa Mei berpotensi menekan kurs rupiah pada Rabu (9/6)

Selain itu, ini didukung oleh implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang bisa menarik investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI). 

Dengan kondisi tersebut, cadangan devisa bisa menjaga pergerakan nilai tukar rupiah. Di akhir tahun, Faisal memprediksi nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.177 per dollar Amerika Serikat (AS). 

Selanjutnya: Bayar ULN pemerintah, posisi cadangan devisa Mei 2021sebesar US$ 136,39 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×