kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Cadangan Devisa Indonesia di September 2022 Diprediksi Turun, Ini Penyebebnya


Kamis, 06 Oktober 2022 / 13:07 WIB
Cadangan Devisa Indonesia di September 2022 Diprediksi Turun, Ini Penyebebnya
ILUSTRASI. Cadangan devisa Indonesia diproyeksi turun menjadi US$ 132,2 miliar


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa pada akhir September 2022 diperkirakan turun dari bulan sebelumnya. Adapun cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2022 tercatat sebesar US$ 132,2 miliar.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan, cadangan devisa Indonesia akan turun sekitar US$ 1 miliar hingga US$ 2 miliar. Ini membuat cadangan devisa Indonesia menjadi US$ 131 miliar-US$ 132 miliar.

Menurutnya, cadangan devisa pada September akan dipengaruhi oleh capital outflow alias ada aliran modal  asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia. Alhasil, nilai tukar rupiah juga ikut tertekan dan terus melemah ke level Rp 15.200 per dolar Amerika Serikat (AS).

“Melemahnya rupiah tentu dipengaruhi adanya capital outflow. Sehingga kemungkinan ada tekanan turun untuk cadangan devisa di September,” tutur Riefky kepada Kontan.co.id, Kamis (6/10).

Baca Juga: Dolar AS Perkasa, Bank Indonesia Angkat Bicara

Meski adanya aliran modal asing yang keluar, di sisi lain pemerintah juga menerbitkan global bond senilai US$ 2,65 miliar pada awal September lalu. Hal tersebut menurut Riefky akan menahan tekanan pada penurunan cadangan devisa.

Sehingga lanjutnya, penurunan cadangan devisa pada bulan September tidak akan terlalu besar, atau masih di kisaran US$ 130 miliar.

“Ini karena tekanan dari capital outflow-nya cukup besar namun di rem oleh adanya penerbitan global bond tersebut,” imbuh Riefky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×