Reporter: Abdul Basith, Kiki Safitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada 4-10 Agustus 2018 mendatang, bursa capres dan cawapres bergulir semakin kencang dan sulit diprediksi.
Bila sebelumnya, digadang-gadang kandidat capres yang akan bertarung adalah Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto, maka kondisinya ke depan bisa berbeda,
Hanya Jokowi yang memastikan diri bakal ikut Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tahun depan, sedangkan kandidat lainnya masih bisa berubah di menit-menit akhir.
Pergerakan politik yang mungkin bisa diperhatikan adalah terkait langkah partai oposisi pemerintah yang masih mencari bentuk ideal. Partai Demokrat misalnya, hingga kini terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, baik koalisi pemerintahan maupun partai oposisi.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan menyatakan, komunikasi terus dijalin baik dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selaku pengusung Jokowi sebagai capres atau dengan pihak lain. "Komunikasi dalam politik itu wajib," ujarnya, Senin (9/7).
Partai Demokrat hingga kini masih mengusulkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai figur yang disodorkan untuk menjadi Cawapres, baik ke PDIP maupun ke Gerindra.
Belakangan, koalisi dari tubuh oposisi memang sedang tak solid. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sebelumnya mendukung pencapresan Prabowo, kini justru menyodorkan kandidat lain. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) dinilai sebagai figur ideal untuk melawan Jokowi.
Padahal, sebelumnya Anies diinginkan Gerindra sebagai Cawapres bagi Prabowo untuk Pilpres mendatang. Figur Anies dinilai layak mengimbangi Prabowo nantinya.
Namun, wacana tersebut belum tentu terealisasi. Pasalnya, Partai Amanat Nasional (PAN) mengajukan Ketua Umumnya Zulkifli Hasan sebagai salah satu paket, baik Capres maupun Cawapres. "Kami masih melihat kondisi lain," ujar Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News